Beranda Daerah Menilik Tradisi Ruwatan Bulan Suro di Kabupaten Demak

Menilik Tradisi Ruwatan Bulan Suro di Kabupaten Demak

Tradisi Ruwatan Bulan Suro di Kabupaten Demak, Minggu (04/08/2024). (Foto : Pemkab Demak)

Demak, Jatengnews.id – Ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Ruwat sendiri dalam bahasa Jawa sama dengan kata luwar berarti dilepas atau dibebaskan.

Sehingga Ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman yang menimbulkan bahaya.

Baca juga : Warga Desa Bantu Pengecoran Jalan TMMD Sengkuyung di Demak

Ruwatan di Kabupaten Demak biasa diselenggarakan oleh ahli waris Kanjeng sunan kalijaga di Kadilangu. Kegiatan ruwatan ini dilaksanakan rutin setahun dua kali.

Ruwatan biasa dilakukan setiap bulan muharam dan rajab pada penanggalan islam. Tradisi ruwatan ini juga bersamaan dengan pagelaran wayang sebagai salah satu rangkaiannya.

Ruwatan ini merupakan tradisi yang turun temurun dilaksanakan sebagai prosesi tolak balak atau menghindarkan manusia dari marabahaya. Tradisi ini merupakan peninggalan atau ajaran dari kanjeng sunan Kalijaga tokoh wali yang menyebarkan agama islam dengan mengakulturasi budaya.

Minggu (4/8/2024) ruwatan muharam yang dilaksanakan di Pendopo Ageng Kadilangu berjumlah 468 sukerto. Peserta yang diruwat disebut dengan Sukerto. Peserta yang mengikuti ruwatan bukan hanya dari Kabupaten Demak, ada juga dari Pati, Kudus, Grobogan, Semarang dan sering juga dari luar Jawa.

Adi Purnomo Ketua pelaksana ruwatan mengungkapkan ”Masyarakat Demak utamanya ahli waris kanjeng sunan Kalijaga tetap melestarikan tradisi ruwatan. Karena sebagian besar masyarakat percaya setelah di ruwat akan mendapat keberkahan dan kelancaran dalam usaha serta dimudahkan hajadnya. Namun itu semua atas kehendak dan izin dari Allah SWT”, ungkap Adi.

Baca juga : Belasan Ribu Pemilih Kabupaten Demak Diketahui Belum Terdaftar Saat Proses Coklit

“Ruwatan muharam ini terlaksana dengan jumlah 468 Sukerto. Para sukerto tersebut berasal dari Demak, Grobogan, Pati, Kediri, Tangerang bahkan sampai luar Jawa. Semoga yang diruwat bisa dilancarkan urusannya dan dijauhkan dari marabahaya, Aamiin”, pungkas Adi. (03)

Exit mobile version