Semarang, JatengNews.id- Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Semarang program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) menggelar projek kepemimpinan dengan tema pengenalan dan pelestarian permainan tradisional.
Kegiatan ini berlangsung di RW 5 Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pada Sabtu s.d. Minggu, (3-4/08/2024).
Kegiatan dilakukan selama dua hari dengan mengenalkan lima permainan tradisional yaitu Gobak Sodor, Bakiak, Egrang, Bentengan, Boy-boyan.
Kegiatan projek kepemimpipinan ini diinisaisi oleh sekelompok mahasiswa prodi PJKR yaitu Inge Indah Wijayatri, Indro Kartiko, Jalu Wijanarko, Jangkar Iman Abada, King Amil Haq Al Malik Shodiqin, Krismanto, Kurniawan Rifqi Ramadhan, Luthfillah Riendra Majid, Malik Bima Prasetiyo, Mazizatul Asna, Meliya Nur Adila dan M. Noval Riyadhoh dengan dosen pembimbing Dr. Ranu Baskora Aji Putra, S.Pd., M.Pd.
Peserta kegiatan ‘Pengenalan dan Pelestarian Permainan Tradisional Di Rw 5 Gedawang Banyumanik Semarang’ ini adalah anak-anak dengan rentang usia 9-13 tahun di RW 5 Gedawang Banyumanik Semarang.
Ketua kegiatan, M. Noval Riyadhoh menjelaskan, tema projek ini dipilih karena munculnya fenomena permainan anak-anak Indonesia yang mulai bergeser ke arah permainan yang memanfaatkan teknologi.
Padahal menurutnya, permainan anak tradisional lebih mudah dilakukan, hemat bahan dan kadang tidak membutuhkan peralatan saat dimainkan.
“Hal ini juga terjadi di RW 5 Gedawang Banyumanik Semarang, banyak anak-anak yang sudah jarang memainkan permainan tradisional, mereka lebih suka memainkan game online di gawai mereka masing-masing. Hal itu juga menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik dan sosial mereka,” jelasnya.
Setelah wawancara dengan perangkat setempat, terdapat keresahan yang dirasakan oleh para orang tua karena anak-anak terlalu sering bermain gawai tanpa kenal waktu.
Dari permasalahan tersebut, Mahasiswa PPG PJKR UNNES mempunyai ide untuk melakukan program pengenalan dan pelestarian permainan tradisional kepada anak-anak.
Kegiatan ini mendapat apresiasi yang cukup baik dari anak-anak dan juga warga setempat. Mereka berbondong-bondong menuju tempat permainan dan bermain bersama melestarikan permainan tradisional yang hampir punah.
“Kami senang karna warga disini sangat antusias terhadap kegiatan ini, sudah lama tidak melihat anak-anak bermain tradisional semacam ini, kegiatan ini perlu di apresiasi,” ungkap salah satu warga Kelurahan Gedawang.
Noval dan anggota tim yang lain berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak bisa lebih tertarik untuk mengenal serta melestarikan permainan tradisional.
“Harapannya program ini dapat mengurangi penggunaan gawai pada anak-anak RW 5 Gedawang Banyumanik Semarang, selain itu juga bisa sebagai wadah untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak,” tambah Noval.
Baca juga: Mahasiswa PPG UNNES Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Demikian informasi mengenai mahasiswa PPG UNNES program studi PJKR gelar projek kepemimpinan dengan tema pengenalan dan pelestarian permainan tradisional. Semoga bermanfaat (07)