30 C
Semarang
, 20 September 2024
spot_img

Ahmad Luthfi Sebut Ponpes Garda Terdepan Atasi Degradasi Moral

Karanganyar, Jatengnews.id – Sinyal mantan Kapolda Jawa Tengah yang saat ini menjabat sebagai Pati Itwasum Kemendag RI, Komjen Pol Ahmad Luthfi sebagai salah satu bakal calon gubernur (Cagub) dalam Pilkada mendatang, semakin kuat.

Setelah diusung Partai Gerindra, mantan Kapolresta Surakarta tersebut, semakin intensif melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Jawa Tengah.

Sebelum mendapat dukungan dari Partai Gerindra, dukungan juga datang dari PAN, Partai Golkar dan PSI.

Baca juga: PLN UP3 Semarang Berbagi Kebahagiaan Bersama Santri di Ponpes Al Fatoniyah Kendal

Saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Isykarima Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (4/8/2024), Komjen Pol Ahmad Luthfi secara diplomatis mengatakan,  pemimpin yang baik tidak boleh pensiun. Dalam hal pengabdian kepada negara, katanya, tidak akan pernah pensiun.

“Secara regulasi, kita bisa pensiun. Tapi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, tidak akan pernah pensiun. Itu  artikan saja,”ujarnya singkat.

Dikatakannya, kunjunganya ke Ponpes Isykarima dalam rangka pengajian Ahad pagi, dan bersilaturrahmi bersama pimpinan Ponpes Isykarima, Ustaz Syihabuddin Al Hafiz itu.

Dijelaskannya Pondok Pesantren, merupakan garda terdepan untuk mengatasi degradasi moral yang terjadi saat ini.

Salah satu faktor penyeban terjadinya degradasi moral anak bamgsa, menurut Komjen Pol Ahmad Luthfi, salah satunya, disebabkan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Media sosial, ujarnya dapat mempengaruhi sikap moral anak bangsa.

” Saya sudah melihat para santri. Mereka dididik untuk menjadi Tahfiz Quran. Ini menjadi benteng para generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman,”jelasnya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Isykarima, Ustaz Syihabuddin, memberikan apresiasi atas kunjungan Jendral Bintang Tiga ini. Ustaz Syihab mengungkapkan, Komjen Pol Ahmad Luthfi mengikuti pendiri bangsa dengan mengunjungi masyarakat.

“Beliau visioner dan  sangat memahami pondok pesantren,”tegasnya.

Ustaz Syihab juga berpesan kepada masyarakat Jawa Tengah dalam menghadapi Pilkada serentak,  yang akan digelar serentak pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Masyarakat Jawa Tengah, terangnya, harus memahami makna filosofis Gamelan Jawa.

Baca juga: Ponpes Khalifatullah Mojolaban Terima Sapi Kurban Presiden Jokowi

“Gamelan Jawa adalah falsafah dalam politik. Nadanya akan indah, jika silih berganti. Akan terjadi sebuah rasa, manakala terjadi sebuah kesatuan dalam nada. Akan terjadi sebuah irama, manakala memahami siapa yang ada di depan dan siapa yang ada di belakang,”ujarnya berfilsafat. (Iwan-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN