33 C
Semarang
, 20 September 2024
spot_img

Himpunan Mahasiswa DKV Udinus Sulap Desa Tuntang Jadi Desa Wirausaha

Semarang, Jatengnews.id – Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil menyulap Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, menjadi desa wirausaha berkelanjutan. Melalui program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPKO), tim yang terdiri dari 15 mahasiswa ini dipimpin oleh Nabila Tauhidin Dimas Putri dan dibimbing oleh Lusi Noviani, S.Ds., M.M.

Mahasiswa tersebut dibagi ke dalam beberapa koordinator yang bertugas mengoptimalkan potensi desa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengolah Eceng Gondok, yang sebelumnya dianggap gulma, menjadi berbagai kerajinan menarik dengan konsep creativepreneurship. Selama sekitar enam bulan, mereka akan memberikan workshop kepada warga Desa Tuntang untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Baca juga : Inovasi Mahasiswi Udinus Manfaatkan Limbah Kulit Manggis untuk Snack Bar dengan Immunstimulator Kanker

Nabila menjelaskan bahwa para mahasiswa tidak hanya membantu dalam proses pengolahan dan pengemasan produk, tetapi juga memberikan pelatihan tentang pemasaran produk. Pelatihan tersebut mencakup cara mengambil gambar produk yang menarik hingga strategi pemasaran melalui media sosial dan marketplace.

“Target kami pada tahun 2025 adalah menjadikan Desa Tuntang desa mandiri, dan pada 2026 desa ini diharapkan bisa menjadi desa percontohan wirausaha,” ungkap Nabila melalui siaran pers Sabtu (03/08/2024).

Pemilihan Desa Tuntang sebagai lokasi program ini didasari oleh beberapa faktor, termasuk keterbatasan sumber daya manusia dan keberadaan Eceng Gondok yang dianggap sebagai gulma. “Padahal, Eceng Gondok bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan kerajinan. Program ini berlangsung dari Juni hingga Oktober,” tambahnya.

Sebelumnya, pada 22 Juni 2024, Tim PPKO HM DKV telah mensosialisasikan program ini kepada masyarakat Desa Tuntang. Dengan tema “Optimalisasi Potensi Ekspor Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) dengan Creativepreneurship Menuju Tuntang sebagai Desa Wirausaha Berkelanjutan,” tim ini juga berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek).

Dosen Pembimbing PPKO HM DKV, Lusi Noviani, S.Ds., M.M., berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga Desa Tuntang, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.

Baca juga : Tampil di Pameran Abhirama Udinus Kenalkan Inovasi Virtual Museum

“Melalui pelatihan dan pendampingan yang kami berikan, kami berharap masyarakat desa dapat mengembangkan keterampilan mereka dan menciptakan produk-produk bernilai tambah. Dengan demikian, Desa Tuntang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal menjadi peluang usaha yang berkelanjutan,” jelas Lusi. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN