Kendal, JatengNews.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 14 UIN Walisongo Semarang mengadakan Pengobatan Alternatif Bekam gratis di Desa Kebonsari.
Program bekam yang diselenggarakan ini menarik perhatian masyarakat Desa Kebonsari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 14 untuk memberikan manfaat kesehatan kepada warga desa secara gratis.
Bekam sendiri dikenal sebagai terapi yang bisa meningkatkan aliran darah.
Hal ini terbukti dari jurnal yang diterbitkan oleh Complementary Therapies in Clinical Practice. Jurnal tersebut menunjukkan terapi bekam mampu meningkatkan aliran darah, mengurangi peradangan, serta melonggarkan jaringan di bawah area bekam.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Seminar Antisipasi Stunting Melalui Aquaculture di Desa Sidorejo
Ketika aliran darah dalam tubuh lebih lancar, keluhan-keluhan penyakit pun dapat membaik secara alami.
Program bekam ini dibuka untuk seluruh masyarakat Desa Kebonsari, dengan kuota peserta sebanyak 5 orang setiap harinya.
Kegiatan dilaksanakan setiap sore di Posko Mahasiswa KKN, sementara pada hari Sabtu kegiatan dilakukan khusus di Balai Desa Kebonsari mulai dari pagi hingga sore dengan kuota 10 orang.
“Badan dibuat tidur langsung nyenyak semalaman padahal biasanya sering kebangun,” ujar Ibu Lurah Desa Kebonsari.
Respon positif masyarakat yang sudah menerima bekam menjadi bukti bahwa progam berjalan dengan sangat baik.
Mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan bekam berasal dari Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo dijamin telah mendapatkan sertifikasi bekam, sehingga dapat dipastikan bahwa proses bekam dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Mahasiswi dengan keahlian bekam di Posko 14, Triana Vera, menyampaikan bahwa tujuan dari program bekam ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui metode tradisional yang terbukti efektif.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Kebonsari dalam menjaga kesehatan mereka,” ujar Vera.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk interaksi positif antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara mahasiswa dengan masyarakat setempat.
Hingga saat ini, antusiasme masyarakat terhadap program bekam sangat tinggi, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Desa Kebonsari.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Seminar Antisipasi Stunting Melalui Aquaculture di Desa Sidorejo
Demikian informasi mengenai mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 14 UIN Walisongo Semarang mengadakan Pengobatan Alternatif Bekam gratis di Desa Kebonsari.