Sragen, Jatengnews.id – Program Bupati Mengajar kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sragen pada Senin (29/7/2024). Kehadiran Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mondokan ini bertujuan memberikan pemahaman, pencerahan, dan pendampingan kepada generasi muda untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara.
Acara ini merupakan salah satu upaya dalam menangkal derasnya arus globalisasi yang dewasa ini telah menggerus rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan pemuda Indonesia.
Baca juga : Bupati Sragen Sebut Persaingan Usaha Sehat Jadi Kunci Pengadaan Barang dan Jasa Maksimal
Kegiatan dalam rangka Merawat Eksistensi NKRI ini diikuti oleh siswa-siswi dari SMKN 1 Mondokan , Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukodono, SMAN 1 Tangen, SMKN 1 Gesi, SMKN 1 Jenar, SMK Tunas Harapan 2, dan SMK terpadu Mutiara.
“Tantangan yang kalian hadapi adalah menipisnya nilai-nilai perjuangan, penduduk usia produktif yang terjerat NARKOBA tidak terhitung lagi, dan semakin banyaknya pelajar yang mulai terpengaruh judi online.” Terangnya dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen Selasa (30/07/2024).
Dengan mengusung tema Membangun Sragen yang Berprestasi, Penuh Semangat Nasional, Tanpa Radikalisme, Bupati Yuni meminta kepada anak-anak tersebut untuk terus belajar demi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai persiapan menyambut Indonesia Emas 2045.
“Di tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yangmana penduduk berusia produktif atau kurang-lebih 35 tahun lebih banyak daripada usia tua atau muda. Berarti indeks ketergantungan kita berada di angka yang rendah, hanya 50% karena 1 orang yang tidak produktif bisa diampu oleh 2 orang yang produktif.” urainya.
Senada dengan orang nomor 1 di Sragen itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Mondokan, Mulyadi, S.T, mengatakan bahwa bonus demografi yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi boomerang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila generasi muda tidak dipersiapkan untuk bersaing dengan SDM dari luar negeri, maka bisa jadi bonus demografi mencelakai NKRI mengingat di era globalisasi ini tenaga kerja dari luar negeri bisa bekerja di Indonesia tanpa hambatan.
“Generasi muda yang nanti di tahun 2045 diharapkan menjadi generasi emas ini membutuhkan bimbingan agar dapat menjadi pemberi aspirasi yang baik. Apalagi dalam beberapa bulan ke depan akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah, beberapa dari anak-anak ini adalah pemilih baru yang masih membutuhkan arahan.” urainya.
Sementara itu salah satu siswi dari SMKN 1 Mondokan, Evi Mifthakul Jannah, merasa senang karena sekolahnya dikunjungi oleh Bupati Sragen. Ia mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang sejarah Nusantara sejak zaman Kerajaan Majapahit, cara memaknai Pancasila agar menjadi Profil Pelajar Pancasila, dan akibat perilaku gaya hidup bebas.
“Sebagai pelajar, kita harus giat belajar untuk memajukan Indonesia. Jadi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pahlawan tidak sia-sia.” tegasnya.
Baca juga : Angka Kemiskinan Kabupaten Sragen Turun 0,46 Persen Tertinggi di Soloraya
Dalam kesempatan ini turut hadir perwakilan Komando Distrik Militer (KODIM) 0725 Sragen, Letnan Satu (LETTU) Infanteri M. Toha, dan Kepolisian Resor Sragen, Dwi Ida Suliani, sebagai narasumber. Acara juga diisi dengan diskusi tanya-jawab yang dipimpin oleh Kepala Bidang (KABID) Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Sragen serta lomba yel-yel antar sekolah untuk menggugah semangat para siswa-siswi. (03)