Beranda Daerah Bawaslu Kota Semarang Temukan 5 Ribu Lebih Pemilih Alamat RT0/RW0

Bawaslu Kota Semarang Temukan 5 Ribu Lebih Pemilih Alamat RT0/RW0

Para pengawasan coklit yang dilakukan di rumah-rumah warga di Kota Semarang. (Foto: Bawaslu Semarang)

Semarang, JatengNews.id – Bawaslu Kota Semarang temukan 5 ribu lebih pemilih dengan alamat RT 0 dan RW 0 saat petugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).

Data dari Bawaslu Kota Semarang itu diperoleh hasil pengawasan coklit yang dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan se-Kota Semarang dalam tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih pada Pemilihan Serentak Tahun 2024.

Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman mengatakan, coklit dilaksanakan dari tanggal 24 Juni – 24 Juli 2024. Tujuannya untuk memastikan hak pilih setiap warga negara yang memenuhi syarat menjadi pemilih.

“Kami beserta jajarannya telah melakukan pengawasan terhadap coklit di 16 Kecamatan se-Kota Semarang. Hasilnya 5 ribu lebih pemilih dengan alamat yang tidak jelas,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin 29 Juli 2024.

Baca juga: Bawaslu Temanggung Rekomendasikan Perbaikan Temuan Coklit

Menurutnya, pengawasan pencocokan dan penelitian dilakukan secara menyeluruh karena data hasil coklit akan menjadi sumber data yang kemudian akan dimutakhirkan sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam memaksimalkan kerja pengawasan, 2 (dua) metode dilakukan dalam pengawasan coklit yaitu pengawasan melekat dan uji petik.

Dua metode ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Pengawasan melekat dilakukan dengan  melakukan pengawasan secara langsung melekat pada saat Pantarlih melakukan pencocokan dan penelitian.

“Lain halnya dengan uji petik, dimana Panwaslu Kelurahan mendatangi langsung kepada masyarakat untuk mengetahui apakah Pantarlih telah melakukan coklit di wilayah yang di uji petik serta menanyakan  kesesuaian prosedur dan tata cara yang berlaku,” kata Arief Rahman.

Selama masa coklit, jajaran pengawas telah melaksanakan pengawasan melekat terhadap 10.603 KK dan 36.085 KK melalui uji petik.

Dari hasil pengawasan yang telah dilakukan, tercatat masih ditemukannya Pantarlih yang tidak melakukan coklit secara langsung kepada Pemilih.

Hal ini terjadi di Kecamatan Gajahmungkur dimana sebanyak 3 pemilih dalam 2 KK tidak dilakukan coklit secara langsung. Selain itu, terkait dengan stiker coklit juga masih ditemukan 2 Pantarlih yang tidak menuliskan nama pemilih pada stiker coklit.

Lebih lanjut Arief juga menyoroti terkait pemilih yang TPS nya masih relatif jauh dengan tempat tinggal pemilih.

Baca juga: Bawaslu Soroti Pemasangan Atribut Bakal Cabup dan Cawabup Karanganyar

“Kami juga masih menemukan sebanyak 100 pemilih di Kecamatan Mijen yang jarak TPS dengan tempat tinggal pemilih masih relatif jauh, yaitu kurang lebih sejauh 2 km.” Terangnya.

Tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih berkaitan dengan data yang dinamis, sehingga perlu adanya strategi pengawasan yang baik secara khusus keadaan di lapangan maupun melakukan pencermatan data.

Tidak berbeda dengan Pemilu 2024, saat ini Bawaslu Kota Semarang juga masih menemukan ribuan pemilih dengan alamat RT.0/RW.0. Jika ditotal secara keseluruhan, totalnya mencapai 5.448 pemilih.

“Jumlah 5.448 pemilih ini tersebar di beberapa Kecamatan seperti di Kecamatan Pedurungan misalnya, ada sejumlah 1.718 pemilih dengan RT.0/RW.0,  Kecamatan Tembalang sejumlah 1.492 Pemilih, dan masih ada di kecamatan lainnya. Ini perlu perhatian khusus dan serius. Prinsip data pemilih ini harus valid. Jadi temuan seperti ini harus benar-benar divalidasi,” tegas Arief Rahman. (01)

Exit mobile version