JatengNews.id- Mahasiswa KKN UIN Walisongo berpartisipasi dalam kegiatan Pengajian Umum dan Haul Mbah Ibrahim Fatah bersama warga Kelurahan Banjardowo.
Haul tahunan Mbah Ibrahim Fatah ke-504 ini berlangsung di komplek makam RW 04, kelurahan Banjardowo, Genuk pada Jumat (19/07/2024).
Acara dilaksanakan dengan khidmat dan dihadiri oleh warga setempat, mahaiswa KKN UIN Walisongo, serta aparat babinsa dan kamtibmas.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang mengingatkan tentang kematian dan kehidupan setelah mati.
Baca juga: KKN UIN Walisongo Rayakan Tasyakuran Haul Mbah Kyai Sambong Pendiri Desa Sambongsari
Kemudian disusul dengan istighosah bersama untuk meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah lalu, kemudian disusul dengan mauidhoh Hasanah dari Dr. Alis Asikin MA. Salah seorang ulama setempat yang juga merupakan dosen UIN Walisongo Semarang.
Pengurus makam dan warga belum tahu pasti tentang sejarah dari Mbah Ibrahim Fatah ini. Tetapi warga menyakini bahwa Mbah Ibrahim Fatah ini merupakan salah seorang waliyullah.
Hal ini diperkuat dengan banyaknya orang-orang dari berbagai daerah yang menziarahi makam beliau. Sebagian dari peziarah mengatakan bahwa Mbah Ibrahim Fatah ini adalah seorang waliyullah di daerah Banjardowo.
Ketua RW setempat, Pak Sukamto mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kita kepada kematian.
“Sengaja digelar di dalam kompleks makam harapannya jadi teringat mati,” ujar Pak Sukamto.
Dalam mauidhoh Hasanahnya, Dr. Alis Asikin MA. menuturkan bahwa ada 4 hal yang akan dipertanggungjawabkan seorang hamba semasa hidupnya.
“Sesuatu yang terjadi dalam hidup jika disenangi maka akan terasa mudah dan sebaliknya jika sesuatu yang dikerjakan itu berupa kebaikan maka akan terasa berat menjalaninya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada empat hal yang dipertanggungjawabkan dalam hidup.
“Yang pertama umurnya, untuk apakah ia habiskan, kedua jasadnya, untuk apakah ia gunakan, ketiga ilmunya, apakah telah ia amalkan, ke empat hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan,” jelas Dr. Alis.
Ia juga menuturkan, kerugian terbesar dari umat Rasulullah Saw adalah ketika mereka meninggalkan ilmu dan menimbun harta sebagai tujuan utama dan satu-satunya dalam hidup mereka tanpa memikirkan bahwa harta itu akan dia tinggal mati.
Harapan dari digelarnya haul ini semoga kebiasaan baik para leluhur yang telah dilakukan sejak 500 tahun lalu dapat terus berlanjut.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Workshop Kewirausahaan Kembangkan UMKM di Desa Tanjungsari
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UIN Walisongo berpartisipasi dalam kegiatan Pengajian Umum dan Haul Mbah Ibrahim Fatah bersama warga Kelurahan Banjardowo. (07)