Sragen, Jatengnews.id – Kabupaten Sragen menjadi salah satu daerah dengan persentase penurunan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Penurunan ini menunjukkan berbagai program penuntasan kemiskinan yang dijalankan menunjukkan hasil.
Penurunan angka kemiskinan itu berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca juga : Peringatan Hari Anak Nasional di Sragen Berlangsung Meriah
Dalam data itu menunjukkan Kabupaten Sragen mengalami penurunan angka kemiskinan paling pesat di Soloraya. Kondisi tersebut tidak lepas dari berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Sragen.
Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan penurunan penduduk miskin sampai 0,46% itu tertinggi di Solo raya. Penurunan 0,46% itu setara dengan 3.970 jiwa terentaskan dari kemiskinan selama setahun terakhir (Maret 2023-Maret 2024).
Angka penurunan kemiskinan di Sragen itu lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebesar 0,30% dan rata-rata penurunan kemiskinan kabupaten/kota di Soloraya di angka 0,22%.
“Penurunan kemiskinan 2024 ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan kemiskinan Sragen tahun lalu yang hanya 0,07%,” terang Bupati dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen Kamis (25/07/2024).
Menurutnya kemiskinan itu adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar atau ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diukur dari pengeluaran.
“Jadi, persentase penduduk miskin tersebut dihitung berdasarkan total penduduk Sragen. Penduduk dikatakan miskin bila memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Sragen Rp453.663 per orang,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Yuni menyampaikan penurunan ini menunjukkan kinerja dan usaha yang dilakukan Pemkab Sragen berhasil. Strategi yang dilakukan mulai dari pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan disertai pengolahan data merupakan sebuah langkah yang efektif.
“Langkah Kongkrit yang sudah dilakukan Kabupaten Sragen seperti program Desa Tumis, membantu untuk RTLH, Jambanisasi, Air Bersih, UEP, bantuan ternak, listrik gratis, beasiswa miskin, PBI. Kemudian Perbaikan jalan dan jembatan khususnya di wilayah kantong kemiskinan,” imbuhnya.
Baca juga : 20 Murid SMA dan SMK di Sragen Bersiap Menjadi Green Ambassador
Orang nomor satu di Sragen mengatakan Pemkab Sragen terus komitmen dalam mengurangi angka kemiskinan. Diantaranya dengan memberikan Beasiswa Mahasintawati sebanyak 388 anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu peningkatan pendapatan melalui pelatihan kerja dan bantuan alat, pemberdayaan UMKM dan KURDA. (03)