Beranda Daerah KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Strategi Digital Marketing untuk Tingkatkan Pemasaran UMKM...

KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Strategi Digital Marketing untuk Tingkatkan Pemasaran UMKM di Desa Banyuurip

Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo 18 Posko 80 Desa Banyuurip gelar sosialisasi digital marketing untuk meningkatkan pemasaran di sosial media pada masyarakat Desa Banyuurip.

Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo 18 Posko 80 Desa Banyuurip gelar sosialisasi digital marketing, Sabtu (20/07/2024)

Kendal, JatengNews.id – Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo 18 Posko 80 Desa Banyuurip gelar sosialisasi digital marketing untuk meningkatkan pemasaran di sosial media pada masyarakat Desa Banyuurip.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Gedung Sarana Olah Raga Desa Banyuurip. Didatangi oleh UMKM dan kader ibu-ibu PKK Desa Banyuurip pada Sabtu (20/07/2024).

Ketua pelaksana Muhammad Alfarabi Baihaki mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil penjualan melalui sosial media di Desa Banyuurip dan memberikan strategi serta semangat dalam berwirausaha.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi digital marketing ini para UMKM dapat lebih produktif dan aktif dalam pemasaran produk ibu-ibu. Dengan strategi digital marketing yang tepat dan sesuai dengan sasaran konsumen akan memberikan hasil yang maksimal serta diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Banyuurip,” ungkap Alfa.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Kebonadem untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sementara itu, Farid Nur Rohim selaku pemateri menjelaskan bagaimana strategi pemasaran di dunia digital marketing, metode penjualan, pembuatan google maps dan komponen digital marketing.

Ia menjelaskan, ada banyak platform yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran seperti Instagram, Facebook, TikTok.

Tiga platform tersebut bisa menjadi faktor utama dalam pemasaran online selain E-commerce. Analoginya sosial media itu pasar dan akun produk kita.

“Di Facebook ada komunitas jadi misalnya kita butuh sepatu kita bisa lihat di komunitas tersebut. Setiap sosial media memiliki caranya sendiri-sendiri untuk mempromosikan produk kita. Misalnya di Instagram lebih ke arah targeting ke pasar sesuai hastag, sedangkan TikTok fokus terhadap bagaimana pasar kita bisa terjual secara luas sehingga viral,” jelasnya.

Ketua UMKM Kecamatan Ngampel, Bu Asti mengatakan di desa Banyuurip sendiri sekitar ada lima UMKM yang aktif atau yang bergabung di forum yaitu Bu Latifah, Bu Endah, Bu Asti, Bu pujianti, dan Bu zuh.

“Melalui platform yang bisa dimanfaatkan diharapkan sosialisasi ini dapat membawa faedah dan manfaat tersendiri khususnya bagi UMKM Desa Banyuurip.” ungkap Bu Asti.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Semarang Gelar Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM Desa Sambongsari

Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo 18 Posko 80 Desa Banyuurip gelar sosialisasi digital marketing. Semoga bermanfaat. (07)

Exit mobile version