Beranda Headline Hasil Audiensi Orang Tua Siswa SMPN 1, Mbak Ita Akan Temui Dinas...

Hasil Audiensi Orang Tua Siswa SMPN 1, Mbak Ita Akan Temui Dinas Pendidikan Jateng untuk Cari Solusi

Para orang tua siswa SMPN 1 Kota Semarang melakukan audiensi bareng Wali Kota Semarang Mbak Ita, Minggu (14/7/2024). (Foto: dok)

Semarang, JatengNews.id – Buntut dianulirnya keabsahan piagam Marching Band siswa SMPN 1 Kota Semarang para orangtua siswa melakukan audiensi, Minggu 14 Juli 2024.

Audiensi dilakukan langsung bareng Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dengan para orang tua dan siswa buntut dianulirnya piagam siswa syarat PPDB Jateng jalur prestasi.

Secara langsung mendengarkan curhatan para orangtua siswa SMPN1 Kota Semarang terkait piagam yang dianulir keabsahannya oleh Pemprov Jateng belum lama ini.

Dari aspirasi orang tua, Wali Kota Semarang Mbak Ita sapaan akrabnya bakal berkomunikasi langsung dengan Pemprov Jateng untuk membahas nasib anak-anaknya.

Baca juga: Orangtua Siswa SMPN 1 Ancam Tuntut Dinas Pendidikan Jateng dan Pelatih

Dalam pertemuan itu, Mbak Ita menyebut jika orang tua maupun murid sebenarnya sudah tidak mempermasalahkan dianulirnya piagam marching band tersebut.

Hanya saja mereka meminta agar pendaftaran tetap bisa dilakukan dan piagam itu bisa diganti dengan piagam lainnya.

Apalagi di dalam sistem PPDB, nama anak-anak yang menjadi korban dugaan dipalsukannya piagam oleh orang yang tidak bertanggung jawab masih terdata.

“Saya lihat orang tua sudah tidak masalah, tapi yang dimasalahkan adalah sistem, di saat terakhir daftar ulang itu masih ada nama anak-anaknya, yang sebenarnya sudah tidak bisa diterima karena piagam yang sudah dianulir,” ujarnya, Minggu 14 Juli 2024.

Kemudian kedua, lanjut Mbak Ita, orangtua murid tahu piagam palsu sudah mepet sekali. Untuk itu menurutnya memang diperlukan bagaimana ada titik temu.

“Karena sekarang mereka sudah tidak mempermasalahkan yang dianulir, tapi orang tua atau siswa ingin, jika masih ada piagam yang lain bisa dimasukkan (sebagai pengganti piagam yang dianulir-red),” lanjutnya.

Mbak Ita mengakui baru paham terkait permasalahan ini lantaran kewenangan penanganan sudah masuk Pemprov Jateng.

Namun karena yang terlibat adalah warga Kota Semarang, ia harus ikut mengawal agar tahapan-tahapan segera menemukan titik temu.

Dirinya berharap, upaya-upaya nanti bisa memberikan solusi bagi orang tua dan siswa, serta Pemprov Jateng. Ke depan, pihaknya bakal menerbitkan regulasi terkait beberapa ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan kejuaraan pelajar.

“Karena tadi kan tingkat internasional, saya sampaikan memang anak-anak tidak tahu bahwa prestasi itu bukan juara pertama tapi peringkat ketiga. Menurut mereka tahunya dari pelatih dan Instagram yang dishare ke seluruh orang tua murid. Sehingga ini menjadi pembelajaran juga bagaimana ke depan kita dari Pemkot Semarang harus mengevaluasi,” paparnya.

Titik Temu

Sementara itu, perwakilan orang tua murid, Indah mengklaim nama anak-anak yang menggunakan piagam marching band Internasional secara virtual masih terdata di sistem PPDB.

Hanya saja, murid-murid ini tidak bisa melakukan proses-proses pendaftaran selanjutnya.

Baca juga: PPDB Jateng Geger Piagam Palsu, Orang Tua Ngotot Anaknya Harus Tetap Lolos

“Jadi diblok oleh sistem. Secara otomatis anak-anak terlempar karena tanggal 12 jatah jalur prestasi daftar ulang, karena tidak bisa sesuai juknis dianggap mengundurkan diri,” ucapnya.

Indah berharap, upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Semarang ke depan bisa menjadi titik temu. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menjustifikasi buruk murid-murid yang terlibat dalam masalah ini.

Demikian informasi, para orang tua siswa melakukan audiensi bareng Wali Kota Semarang Mbak Ita buntut soal dianulirnya keabsahan piagam syarat PPDB jalur prestasi.

Exit mobile version