Semarang, JatengNews.id- Mahasiswa KKN UIN Walisongo gali nilai-nilai moderasi beragama pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kelurahan Pedalangan dan bantu promosikan di sosial media.
Kecamatan Banyumanik gelar acara lomba senam lansia dan bazar UMKM dari masing-masing kelurahan pada Sabtu, (6/07/2024).
Tercatat 11 UMKM mengikuti kegiatan bazar yang merupakan agenda rutin tiap bulan di Kecamatan Banyumanik.
Mengetahui hal itu, mahasiswa KKN UIN Walisongo turut serta dalam mendukung UMKM di Kecamatan Banyumanik.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan mahasiswa KKN UIN Walisongo adalah penerapan nilai-nilai moderasi beragama pada salah satu usaha di Kelurahan Pedalangan yang dapat menjadi potensi untuk memajukan ekonomi yang ada di wilayah Kelurahan Pedalangan.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo bertemu langsung ketua UMKM kelurahan Pedalangan yaitu Ibu Sri Wahyuni untuk mendiskusikan potensi serta kontribusi yang dapat dilakukan KKN UIN Walisongo dalam menggali UMKM di Kelurahan Pedalangan.
Ibu Sri Wahyuni dengan antusias menyambut dan menceritakan bagaimana struktur UMKM di Pedalangan serta peran pentingnya nilai-nilai moderasi beragama dalam perekonomian lokal.
“UMKM di Pedalangan sangat beragam, mulai dari pembuatan batik, merajut, pengolahan makanan dan minuman, setiap usaha punya keunikan dan tantangan sendiri,” ungkap ibu Sri.
Ia juga menambahkan bahwa UMKM yang terdapat di Kelurahan Pedalangan sudah terorganisir dengan baik dan mempunyai susunan pengurus untuk setiap kelompok UMKM.
Mahasiswa KKN juga mencoba menggali nilai-nilai moderasi dimulai dengan menanyakan perizinan dan sertifikasi halal pada produk UMKM di Kelurahan Pedalangan.
Ibu Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa setiap produk yang akan dijual sudah di fasilitasi oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mendapat sertifikasi halal.
Adanya produk halal pada UMKM di Kelurahan Pedalangan ini menunjukan implementasi nyata nilai-nilai moderasi beragama. Secara tidak langsung, produk halal mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih, menganut, dan mengamalkan agamanya secara merdeka tanpa intervensi pihak manapun.
Dalam konteks global, moderasi beragama sangat penting karena mempromosikan dialog dan kerja sama yang saling menghormati antara berbagai kelompok agama.
Hal ini memungkinkan mereka untuk bersatu dalam usaha menciptakan kebaikan dan keadilan bersama-sama.
Kerja sama di bidang produk halal menjadi salah satu wujud nyata dari kolaborasi ini. Produk halal tidak hanya menguntungkan komunitas Muslim, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang inklusif bagi semua pihak yang terlibat, serta mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas budaya.
“Setiap pengurus pada UMKM kami tidak melihat apa agamanya, mulai dari pembuatan batik, merajut, membuat kue kering, pengurusnya terdiri dari orang muslim maupun nonmuslim,” tambah Ibu Sri Wahyuni.
Setelah menggali nilai-nilai moderasi yang terdapat di UMKM Kelurahan Pedalangan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo turut aktif untuk membantu mempromosikan produk-produk UMKM Kelurahan Pedalangan di berbagai sosial media seperti Instagram dan Tiktok dengan tujuan UMKM yang ada di Kelurahan Pedalangan ini bisa semakin unggul.
Cara mahasiswa KKN dalam mempromosikan dengan menerapkan nilai-nilai moderasi dalam UMKM tersebut sehingga lebih banyak penonton yang menyadari pentingnya nilai-nilai moderasi tersebut.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap nilai-nilai moderasi yang sudah tertanam di UMKM Kelurahan Pedalangan bisa terus bertahan, sehingga dalam berwirausaha tidak hanya berhasil dalam mengembangkan bisnis tetapi lebih dari itu, kewirausahaan dapat membangun keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama.
Demikian informasi mengenai Mahasiswa KKN UIN Walisongo gali nilai-nilai moderasi beragama pada UMKM Kelurahan Pedalangan dan bantu promosikan di sosial media.