Beranda Daerah Tekan Stunting Pemkab Kendal Lakukan Program Intervensi Keluarga Terdampak

Tekan Stunting Pemkab Kendal Lakukan Program Intervensi Keluarga Terdampak

Rembuk stunting 2024, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (10/7/2024). (Foto : Dok Pemprov Jateng)

Kendal, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten Kendal terus berupaya menekan penurunan angka stunting melalui beberapa program intervensi kepada keluarga terdampak.

Salah satunya, dengan menggelar rembuk stunting 2024, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (10/7/2024).

Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP2PA) Kabupaten Kendal, Sudarni menyampaikan, ada delapan program intervensi stunting yang sudah dilaksanakan.

Baca juga : Pemkab Demak Lakukan Langkah Pencegahan Stunting

Di antaranya, yaitu jogo tonggo kasus stunting (Joko Ting-Ting), gerakan sedekah bulanan penanganan stunting (Sebunting), bapak/bunda asuh anak stunting (BAAS), gerakan sehari dua telur (Sedulur), kelas balita stunting (Kebal Stunting), gerakan remaja tanpa anemia (Gemas Tania).

“Adapun fokus pada rembuk stunting tahun 2024 ini, akan lebih memaksimalkan program yang sudah ada. Karena melalui program tersebut, sudah diketahui mana saja anak-anak yang terdampak masalah stunting, sehingga intervensi akan lebih masif dilakukan kepada keluarga sasaran,” terang Sudarni, dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Kamis (11/07/2024).

Senada, Wakil Bupati Kendal selaku Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Windu Suko Basuki menyampaikan, persoalan stunting menjadi fokus perhatian. Dia berharap, program yang sudah ada untuk penanganan stunting, bisa digerakkan secara masif, sebagai upaya gotong royong percepatan penurunan stunting.

Sebab, lanjut wabup, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Kabupaten Kendal sebesar 17,5 persen, namun, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 prevalensi stunting di KKendal mengalami peningkatan sebesar 4,9 persen, menjadi 22,4 persen.

“Hal tersebut merupakan suatu tantangan yang cukup berat untuk kita bersama, agar dapat menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di akhir tahun 2024 ini,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, wabup juga berpesan kepada tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa, agar semua lini bergerak cepat dalam penanganan penurunan stunting di Kendal.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia menyampaikan, upaya-upaya intervensi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kendal sudah cukup baik. Menurutnya, dengan adanya beberapa program intervensi terhadap stunting yang dilakukan dengan konvergensi, akan lebih menekan angka stunting di Kendal.

Baca juga : Alfamart Dukung Program Cegah Stunting di Kota Semarang Melalui Posyandu Berkelanjutan

“Saya yakin dan percaya, jika program tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan dikontrol dengan baik, maka akan memberikan berkontribusi pada penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal,” kata Eka. (03)

Exit mobile version