Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) Asesmen korban dan rumah-rumah yang rusak akibat bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Batang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa ada tiga kecamatan di Kabupaten Batang yang terdampak gempa bumi dengan kekuatan 4,6 Magnitudo pada Minggu (7/7/2024) kemarin.
Baca juga: Sekda Jateng Sebut Keluarga Berperan Penting Cegah Korupsi
“Kemi berkoordinasi dengan Kabupaten Batang mengidentifikasi masalah kerusakan dan korban. Dari dinas sosial juga sudah membuat dapur umum, kami lagi asesmen masalah kerusakan rumah dan sebagainya,” ujarnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno saat ditemui awak media, Senin (8/7/2024).
Sementara itu, saat ditanya jumlah korban jiwa, dirinya mengaku belum mendapatakan data pastinya karena masih dalam proses pendataan.
“Sampai saat ini kami dapat laporan baru luka-luka saja, ada yang di rumah sakit, ada luka ringan. Untuk pengungsi saya juga belum dapat persis angka pengungsi, tetapi teman-teman sudah stand by, mulai BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,” terangnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Moh Faheri mengatakan, titik gemoa tersebut ada di daerah Kaliwareng Kecamatan Warungasem.
“Data sementara da sembilan rumah rusak di Kecamatan Warungasem. Kalau yang terdampak tiga kecamatan, Warungasem, Batang dan Wonotunggal. Kerusakan rumah roboh banyak terjadi di wilayah Warungasem, Desa Candiareng dan desa Lebo,” sebutnya titik gempa dan daerah yang terdampak.
Adapun untuk bangunan yang roboh atau mengalami kerusakan, ia menyebutkan ada rumah warga, masjid, pendopon kantor Bupati Batang dan gedung sekolah,” bebernya.
Baca juga: Pemprov Jateng dan BNPT Perkuat Sinergi untuk Bantuan Pemulihan Penyintas Tindak Terorisme
“Ada sekolah, SMP 7 juga roboh, di wilayah Kalisalak juga ada SD yang roboh,” katanya.
Sementara, untuk korban yang telah rumah sakit ada sembilan karena mengalami ruka ringan.
“Kami himbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, jangan panik dan terus berkordinasi dengan aparat desa setempat,” tandasnya. (Kamal)