26 C
Semarang
, 8 November 2024
spot_img

Tiga Pejabat Pemkot Semarang Ini Bersiap Maju Pilwalkot, Ini Kata Pengamat

Semarang, Jatengnews.id – Dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang, terdapat tiga pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) yang bakal ikut dalam kontestasi politik pada November 2024 mendatang.

Pertama, yakni incumbent atau Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu. Kedua, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin. Ketiga, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti.

Baca juga : Pilwalkot Sebentar Lagi Mbak Ita Jalin Komunikasi dengan Partai Golkar

Ketiga calon tersebut, diketahui telah bebarapa kali mendatangi partai-partai politik untuk mendapatkan rekomendasi dalam Pilkada 2024 mendatang atau dengan terang-terangan menyatakan bakal ikut dalam Pilwalkot Semarang 2024.

Situasi ini, mendapatkan kritikan keras dari  Koordinator Jateng Corruption Watch (JCW) Kahar Muamalsyah, bahwa tidak seharusnya para pejabat yang masih menjabat mengkoar-koar kan dirinya akan mencalonkan diri atau bahkan meminta dukungan.

Meskipun secara aturan pihak ASN atau pejabat negara harus berhenti atau melapaskan jabatannya diberi waktu hingga saat penentuan daftar calon tetap (DCT) dari KPU, namun menurut JCW etika politiknya, mereka harus mundur terlebih dahulu.

“Ada potensi untuk Pilkada kedepan, karena di tahapan pemilu kan belum penetapan calon dan seterusnya. Maka ada potensi korupsi politik yang dimana ada banyak pejabat, pejabat ASN, pejabat kepolisian dan sebagainya yang sudah melakukan ancang-ancang untuk menjadi peserta pemilu, sedangkan mereka belum berhenti atau masih aktif sebagai pejabat,” ungkapnya kepada Jatengnews.id Kamis (4/7/2024).

Kiranya kondisi ini berpotensi besar terjadinya korupsi politik hingga penyalah gunaan wewenang.  “Karena dengan penyalah gunaan wewenang akan berpotensi juga akan perilaku korup juga,” ujarnya.

Seperti yang baru-baru ini di dapati oleh Jatengnews.id, muncul video sekelompok hansip menggunakan kaos yang terdapat gambar atau foto Incumben yang akrab dipanggil Mbak Ita. Video tersebut diuploud dalam akun Instagram Suara Lucu Pilwalkot Semarang (Pilwalkotsemarang.com). Diduga, video tersebut merupakan dari Festival jajan pasar dari Genuk.

Meskipun disitu tidak terdapat ajakan untuk memilih dirinya pada Pilkada mendatang, menurut Kahar,  hal seperti itu tidak seharusnya terjadi.

“Potensi penyalah gunaan wewenang itu semakin besar karena dia incumbent. Apalagi dia memiliki keuntungan dia bisa mengendalikan birokrasi, saya kira itu harus dihentikan,” ujarnya.

Karena jika melihat situasinya, hal seperti ini lah yang ditakutkan jika salah seorang yang menyatakan bakal maju di Pilwalkot namun masih berada di posisi pemerintahan atau menjabat di Pemkot dalam hal ini Pilwalkot Semarang.

“Kalau misalnya itu terbukti pembagian kaos dengan hasil dari dana negara itu bisa indikasi korupsi politik, kalau memang itu terbukti. Tapi yang pasti potensi penyalahgunaan wewenang disana,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga mengkritik kepada para ASN yang memasang balihonya seperti Iswar dan Ade Bhakti karena itu melanggar etika, meskipun yang memasang bukan atas namanya.

Baca juga : Aliansi Buruh Siap All Out Memenangkan Mbak Ita di Pilwalkot Semarang

“Seperti pemasangan baliho-baliho di setiap wilayah itu juga bagian dari potensi penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan dan saya kira etikanya tidak seperti itu,” tandasnya. (Kamal-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN