Beranda Pendidikan Unika Soegijapranata Gelar Belajar Fotografi untuk Tunanetra

Unika Soegijapranata Gelar Belajar Fotografi untuk Tunanetra

Unika Soegipranata ketika gelar belajar fotografi tunanetra (Foto:ist)

Semarang, Jatengnews.id – Fakultas Psikologi dan UKM Mirror dari Unika Soegijapranata Semarang fasitasi kelompok berkebutuhan khusus tunanetra untuk belajar Fotografi dengan indra perasa yang ia miliki.

Kegiatan “Different Shoot From Another Perspective” adalah proyek berkelanjutan untuk rekan-rekan tunanetra, terutama low vision dan totttaly blind (buta total) yang antusias untuk terus berkarya dalam keterbatasan mereka.

Baca juga: Permata Bangsa School Jalin Kemitraan Strategis dengan Fakultas Psikologi SCU

Fotografer asal Semarang, Ridho K menjelaskan bahwa, fotografer tunanetra bisa mengandalkan suara, penciuman, dan sentuhan untuk memandu fotografi mereka.

“Mereka dapat merasakan suatu objek untuk menentukan bagian mana yang paling hangat akibat paparan sinar matahari, sehingga memungkinkan mereka memahami arah cahaya dan bayangan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, dirinya juga mengajak komunitas tunanetra di Semarang (DPD Persatuan Tunanetra Semarang) untuk menikmati fotografi dengan kamera Instax dan kertas pollaroid Instax (mini dan persegi) pada Senin, 23 Juni 2024.

Harapan dari kegiatan ini adalah memberikan contoh upaya untuk mendorong batas kemampuan kita dan menunjukkan apa yang dapat dicapai oleh penyandang disabilitas jika mereka mengatasi keraguan dan berusaha untuk mewujudkan impian mereka.

“Karya ini nantinya akan dinarasikan oleh Silvani Andalita (Artis & Penulis Buku), kemudian dicetak dalam huruf Braille dan dipamerkan. Pameran foto ini harapannya dapat diakses dan dinikmati oleh penyandang tunanetra baik dalam bentuk fisik maupun audio,” tambahnya.

Baca juga: 3 Profil Lengkap Wisudawan Terbaik SCU Semarang, Punya Prestasi Juara di Luar Negeri

Ketua DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI)  Kota Semarang Achmad Yani menyatakan rasa bahagia dan syukur masih ada swadaya muda yang tidak melupakan kaum difabel khusunya tuna netra di Semarang.

Sementara itu, anggota Pertuni yang masih sangat muda yaitu 19 tahun Hendrik mengaku, dirinya mengalami kebutaan karena kecelakaan di usia remaja.

Selain belajar fotografi, hadir juga perwakilandaei Envera Space yan g mengajarkan pemilahan sampah konsumi dan acara yang telah diselenggarakan.(kamal-02)

Exit mobile version