Beranda Daerah Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI

Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan Manggala Karya Kencana yang diberikan oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo di Grand Merapi Ballroom, PRPP Semarang, Jumat (28/6) malam. (Foto: dok/humas)

Semarang, JatengNews.id – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan Manggala Karya Kencana.

Wali Kota Semarang Mbak Ita sapaan akrabnya menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.

Anugerah Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga.

Baca juga: Mbak Ita Ajak Ibu-ibu PKK Sukseskan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menyematkan secara langsung pin dan menyerahkan penghargaan tersebut kepada Mbak Ita, sapaan akrab wali kota saat Gala Dinner dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana memperingati Harganas ke-31 di Grand Merapi Ballroom, PRPP Semarang, Jumat (28/6) malam.

Dalam sambutannya, Hasto memberikan ucapan selamat atas prestasi yang diraih para kepala daerah dan stakeholder yang bisa menjadi contoh dan motivasi bagi wilayah masing-masing.

“Acara yang meriah luar biasa kali ini berkat jasa pak Gubernur dan Ibu Wali Kota Semarang. Beliau yang menyelenggarakan acara kali ini dari awal sampai usai, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pak Gubernur dan ibu wali kota beserta jajaran,” kata Hasto.

Sesuai arahan Bapak Presiden, lanjut Hasto, penganugerahan tanda penghargaan bidang bangga kencana (pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana) ini berfokus pada pembangunan SDM.

Baca juga: Aliansi Buruh Siap All Out Memenangkan Mbak Ita di Pilwalkot Semarang

“Bersama-sama dengan bapak ibu di daerah, kami melakukan intervensi variabel atau faktor yang efektif untuk mencegah potensi stunting baru. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau prematur, juga pengetahuan atau pendidikan ibu,” papar Hasto.

Dengan inovasi-inovasi yang luar biasa, kata dia, harapannya bisa menyasar faktor-faktor yang sensitif dalam rangka untuk menurunkan stunting maupun mempercepat kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045. (Adv-01)

Exit mobile version