32 C
Semarang
, 21 November 2024
spot_img

Putranya Korban TPPO di Myanmar, Ortu Minta Bantuan Presiden

Semarang, Jatengnews.id – Pria A asal Semarang Utara Kota Semarang berniat mencari nafkah di manca negara malah menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Ibu korban yang berinisial T menyebutkan, anaknya A mendapatkan tawaran gaji sebesar Rp 12 juta hingga Rp 202 juta jika mau bekerja di New Zealand.

Baca juga: Kantor Imigrasi Pemalang Sosialisasi Penguatan Bahaya TPPO dan TPPM di Desa Binaan

T dengan didampingi kuasa hukumnya, Tuti Wijaya menceritakan, bahwa anak laki-lakinya tersebut bukanya tiba di New Zealand namun dibawa ke Myanmar.

Sampai sekarang A masih berada di negara Myanmar dan belum bisa pulang ke Indonesia. Hal itu dikarenakan pihak perusahaan memjnta tebusan sebesar Rp 150 juta dan harus mencari orang pengganti.

“Dia disana dipekerjakan sebagai scamming (penipu),” ungkapnya kepada awak media saat di Kota Semarang.

Dalam pekerjaan yang dibebankan kepadanya, A diminta menipu orang untuk bisa dipekerjakan atau di minta uang.

Kabarnya, A berada di tempat camp yang belum diketahui titik pasti lokasi dengan delapan orang. Di camp tersebut dikabarkan dijaga oleh orang bersenjata dan saat bekerja juga sama ada yang menjaganya.

“Diwilayah tersebut kayak zona hitam di Myanmar, disana juga ada penerjemah satu orang, yang duluan kesana dari Indonesia, diduga juga korban, akhirnya jadi penerjemah,” ungkapnya.

Delapan orang yang menjadi korban tersebut, berasal dari Kalimantan, Jawa Barat, Bekasi, Sikawang dan Semarang.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Penanganan TPPU Harus Komprehensif

“Terakhir komunikasi, kondisinya (A) terkena gangguan kesehatan mata, ada yang struk sebelah karena kerjanya 18 jam. Istirahat 30 menit, tidur 3 jam sehari, makan ala kadarnya,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya telah berkordinasi dengab kepolisian, termasuk KBRI di Myanmar dan Kementrian Luar Negeri Myanmar.

“Kita akan melaporkan ke Polda Jawa Tengah dan berkirim surat ke Presiden, untuk membantu menyelesaikan supaya para korban ini bisa kembali,” tuturnya. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN