Semarang, Jatengnews.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (Kalsel), datang ke Desa Jatirejo Gunungpati Kota Semarang untuk belajar mengelola potensi wisata daerah, Kamis (27/6/2024).
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk KB Kabupaten Tapin Kalsel, Mustika Murni membenarkan, bahwa datangnya rombongan dari pulau sebrang ini untuk belajar soal desa wisata.
Baca juga : Pegadaian Gelar Khitan Massal Gratis 150 Anak di Semarang dan Solo
“Katanya di Desa Jatirejo itu banyak prestasinya, dan menjadi desa percontohan di Kota Semarang ini,” ungkapnya saat ditemui Jatengnewa.id di desa wisata Jatirejo.
Setelah belajar di Desa Jatirejo ini, pihaknya mengaku bakal berupaya untuk menerapkan juga di daerahnya untuk menggali potensi dari desa-desa yang ada di Kabupaten Tapin.
“Setelah kesini jadi nanti kami terapkan juga di desa kami, sehingga ditempat kami juga bisa berprestasi seperti di Kelurahan Jatirejo ini,” paparnya.
Dirinya bersama 30 orang rombongannya mengaku datang ke Semarang melalui jalur udara.
“Kami ingin kemitraannya dengan PKK, untuk desa wisatanya, karena kami juga membawa instansi terkait, mungkin kami akan mengarahkan desa kami untuk bisa maju seperti ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Jatirejo, Deni Wikuncoro mengatakan, bahwa kampung wisata ini mulai diprogramkan sejak tahun 2019 dan bermula karena adanya perlombaan.
“Sering (dapat kunjungan dari luar daerah), dulu pernah dari Jawa Barat, Kalimantan, Purwodadi, untuk study tiru (belajar kampung wisata). Kerana kampung Jatirejo ini masuk juara nasional kemarin,” bebernya.
Di Desa Wisata Jatirejo inj memang menyediakan soal study tournya (wisata sambil belajar) sepertu Rumah Produksi si Koling, Kambera (Wisata sambil menanam) dan Green Fresh Farm atau GFF (belajar tentang sapi perah).
Baca juga : Kota Semarang Raih Penghargaan PBB Atas Keberhasilan Atasi Stunting
“Kalau di Rumah Produksi ini, ada pelatihan pembuatan manisan kolang-kaling dan kerupuk. Terus di Kambera itu penanaman bibit dari cabe, tomat, terong untuk membantu stunting dan di GFF itu sapi perah dan pembuatan susu jahe,” tandasnya. (Kamal-03)