Semarang, Jatengnews.id – Pantai Mangunharjo, Mangkang Wetan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang kini kembali terlihat, setelah dulu sempat mengalami abrasi besar-besaran.
Pasalnya, abrasi sempat sampai dua kilometer lebih berkurangnya garis pantai tercatat dari mulai tahun 2000 an hingga 2012.
Baca juga: Tertarik Inovasi Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian LHK Studi Lapangan di Jateng
Namun fenomena abrasi itu mulai berkurang ketika masyarakat mulai sadar akan pentingnya menanam mangrove, dan setelah mulai dilakukan pada tahun 2014 an hingga sekarang mulai mengalami sedimentasi dan garis pantai kembali.
“Dulunya itu dari rumah saya tinggal 1 kilometer, ini sudah ditarik kesini lagi (sedimen pasca adanya mangrove) sekarang jadi 2,4 kilometer,” terang Ketua Kelompok Tani Mangrove Lestari, Sururi Selasa (11/6/2024).
Artinya, pasca ditanamnya mangrove ini mampu menyelamatkan abrasi sejauh 1,4 kilometer. Sebagai petani mangrove dirinya tentu harus mengenali jenis-jenis mangrove seperti apa yang harus ia tanam dan rawat untuk menjaga garis pantai.
“Mangrove rhizophora itu ada sekitar tiga spesies, ini ada apiculata (bakau minyak), mucronata (bakau hitam) dan ada stylosa. Saat ini ada lagi pohon cemara,” Jelas Sururi saat ditemui di bibir pantai Mangunharjo.
Selain itu, ada juga beberapa jenis mangrove lain yang juga memberikan dampak positif untuk menjaga kelestarian alam.
Baca juga: Serunya Camping di Hutan Pinus Nglimut Kendal yang Sedang Hits
Meski demikian, dirinya mengaku tetap tidak bisa mengurangi jika ketika pasang air laut tinggi atau terjadi banjir rob. Namun untuk terjadinya sedimentasi ini, katanya mulai muncul selama dua tahun ini yang menurutnya karena adanya penanaman mangrove.
“Adanya mangrove ini tentu menghambat ombak sehingga, abrasi berkurang dan terjadi sedimentasi,” pungkasnya.(Kamal-02)
