Dibalik Kota Wali, Kabupaten Demak punya pantai tersembunyi dengan pesona alami yang wajib dikunjungi. Diberi nama Pantai Glagah Wangi, destinasi baru di Demak ini mampu menyedot para wisatawan saat musim liburan
Demak, Jatengnews.id – Kabupaten Demak yang dikenal sebagai Kota Wali karena marak menjadi wisata religi, siapa sangka juga memiliki pantai tersembunyi yang menyimpan keindahannya.
Pantai tersembunyi tersebut berada di Tambak Bulusan, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Jika menempuh perjalanan dari Kota Semarang menuju arah Demak melalui jalan nasional Pantai Utara (Pantura), nanti langsung belok kiri setelah melewati Jembatan Wonokerto.
Baca juga: Destinasi Baru, Pantai Teluk Awur Jepara Jadi Opsi Wisata Pencari Sunset di Jawa Tengah
Dengan perjalanan sekira sekira 10 kilometer kalian bakal menemui lokasi pantai tersebut. Nama pantainya Glagah Wangi atau masyarakat biasa menyebutnya Istambul singkatan dari ‘Istana Tambak Bulusan’.
Pantai Istambul sendiri tidak hanya menyediakan wisata pantai saja, namun juga memberikan destinasi susur sungai dengan perahu, susur mangrove dan pastinya bermain air di pantainya.
“Pantai Istambul sudah mulai buka sejak 2018 lalu, ramainya kalau pas hari libur,” ungkap Kepala pengelola Pantai Istambul Demak, Muhammad Fatkhullah saat ditemui JatengNews.id, Minggu (2/5/2024).
Wisata Pantai Istambul ini, biasa dikunjungi bersama teman-teman, keluarga hingga kencan bareng pacar.
Baca juga: Nikmatnya Nasi Pecel Mranggen, Jadi Wisata Kuliner Malam Hari di Demak
“Weekand biasa kunjungan bisa sampai 500 an, cuman kalau pas bulan syawal atau tahun baru itu bisa 1500 hingga 3000 pengunjung,” ungkapnya saat di temui Jatengnews.id di rumahnya.
Tiket Masuk
Wisata yang dikelola oleh masyarakat melalui Badan usaha milik desa (Bumdes) ini, kini menjadi salah satu primadona di Demak.
Fasilitasnya sendiri juga cukup lengkap. Seperti mushola, kamar mandi, penjual jajanan, gazebo untuk beristirahat tersedia dilokasi pantai.
Untuk berkunjung lokasi ini, setiap pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 20.000 perorangnya. Dengan nominal tersebut, kalian bakal bisa bermanja ria dan swafoto di spot-spot hingga di pemandangan pantai pasir hitam yang ada di Demak tersebut.
“Perjalanan naik perahu mungkin sekira 500 meteran, nanti dilanjut traking dari mangrove ke pantai 350 meter jalan kaki sampai lokasi pantainya,” terangnya perjalanan dari tempat parkir menuju pantai.
Adanya wisata ini tentunya membantu mengenalkan pariwisata di Jawa Tengah. Hal ini tentunya masuk dalam 10 program prioritas Pj Gubernur Jawa Tengah.
Muhammad mengaku, wisata susur sungai ini diadakan juga untuk mengembangkan wisata bagi masyarakat dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.
Selain itu, wisata ini juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. “Seperti pemberdayaan kapal nelayan milik warga sekitar untuk susur sungainya, tentunya diberikan uang sewa,” jelasnya.
“Mayoritas pengunjung dari satu provinsi, tapi ada juga dari manca negara seperti Jerman, Belanda, China,” sebutnya para pengunjung.
Sedihnya, wisata ini masih terkendala dengan cuaca alam karena ketika memasuki musim air laut tinggi atau banjir rob, akses kelokasi menjadi susah sehingga sering di tutup sementara ketika cuaca buruk.
“Kami harap wisata ini bisa maju, karena bisa menambah pemasukan Bumdes maupun warga desa,” harapnya.
Indahnya Sunset
Pemandang matahari terbenam di laut utara pulau Jawa bisa terlihat jelas dan elok melalui Pantai Istambul ini. Seperti pengalaman dari Rahmah, salah satu pengunjung asal Demak yang berkunjung bersama senangnya.
Ia mengaku terpesona dengan indahnya pemandangan matahari terbenam dilokasi pantai Istambul Demak.
“Sunsetnya (matahari terbenam) bagus banget, gak seneng lihatnya,” ucapnya kepada Jatengnews.id.
Dirinya mengaku, kaget ada pantai sebagus Istambul di Kabupaten Demak. “Saya sebagai warga Demak seneng, tidak harus jauh-jauh jika ingin ke Pantai. Di dalam fasilitaanya juga lengkap dan ada penyewaan bebek-bebekan dan ATV,” imbuhnya.
Binatang-binatang yang berkeliaran juga menambah suasana alam seperti burung bangau yang hingga di sekitarannya.
“Ketika kita mau pulang, ada juga tempat untuk membeli oleh-oleh seperti bandeng lunak,” terangnya pengalaman di Pantai Istambul. (Adv-01)