28 C
Semarang
, 21 November 2024
spot_img

Tradisi Apitan di Desa Jamus Kabupaten Demak Berlangsung Meriah

Demak, Jatengnews.id – Tradisi Apitan adalah tradisi sedekah bumi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Demak setiap satu tahun sekali. Nama Apitan sebenarnya diambil dari nama bulan Apit, yaitu bulan sebelum Bulan Besar dalam penanggalan Jawa.

Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Jamus Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Minggu (26/05/2024) malam.

Baca juga : Pemkab Demak Usulkan Tradisi Ancakan ke MURI

Kepala Desa Jamus, Rifa’i, menyampaikan, tradisi ini diawali dengan pengambilan air di 5 sumur tua di desa.

“Air dari 5 sumur tua itu kita campur dan dibacakan surat Al Qur’an 30 Juz, dan doa doa. Setelah itu, kita ziarah kubur tokoh atau pendiri desa ini. Dan malam ini kita warga gelar arak arakan gunungan hasil bumi dan tumpeng. Kemudian, air dari 5 sumur tersebut kami alirkan ke pesawahan,” kata Rifa’i.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun dan wajib dilestrikan. Disamping itu, tradisi ini juga digelar sebagai upaya nguri uri budaya Jawa.

“Ini upaya kita melestarikan tradisi apitan yang dimiliki Kabupaten Demak. Selain itu juga ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri desa terdahulu. Tentunya, dengan adanya tradisi ini, diharap, masyarakat Desa Jamus, selalu guyup rukun, kompak, sehat dan hasil bumi desa semakin melimpah,” tambahnya.

Selanjutnya, dua gunungan hasil bumi dan tumpeng tersebut, diarak dari rumah Kepala Desa hingga ke Kantor Desa Jamus, yang berjarak sekitar satu kilometer. Kemudian dilanjutkan dengan acara mujahadah dan doa bersama.

Di kantor Desa, ratusan warga yang didominasi anak anak dan wanita, langsung menyerbu dua gunungan hasil bumi, sebelum doa bersama berlangsung.

Baca juga : TMMD Kodim 0716/Demak Bangun Jalan Pertanian di Desa Megonten

Warga saling berebut hasil pertanian dan perkebunan Desa Jamus, seperti Sayur Mayur, Ikan Lele, hingga buah buahan. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN