Beranda Headline Bantah Disdikbud Jateng, Agustina: Piknik Itu Penting dan Masuk Kurikulum Merdeka Belajar

Bantah Disdikbud Jateng, Agustina: Piknik Itu Penting dan Masuk Kurikulum Merdeka Belajar

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng saat di Kota Semarang. (Foto: Kamal)

Semarang, JatengNews.id – Muncul imbauan dan pelarangan study tour atau piknik di sekolah-sekolah, kini mendapatkan respon langsung dari Komisi X DPR RI, Kamis (23/5/2024).

Pelarangan ini, semakin ramai pasca terjadinya kecelakaan bus sekolah di Subang, hingga akibatkan korban meninggal dunia.

Pelarangan piknik ini, juga sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah.

Baca juga: Piknik di Pantai Sambil Nikmati Tiram Bakar, Pantai Ngebum Bisa Jadi Pilihan Berwisata Aman dan Murah

Alasan dilakukan pelarangan karena dirasa tidak sesuai dengan program zero pungutan (beresiko pungli) dan piknik dianggap tidak relate (sejalan) dengan kurikulum pendidikan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng membantah, dirinya tidak sepakat jika piknik sekolah dilarang karena hal itu bagian dari pendidikan.

Piknik itu bagian dari Merdeka Belajar (kurikulum Kemendikbud yang baru). Piknik itu juga bagian dari pembangunan karakter anak-anak untuk mengenal dunia sekitar,” ucapnya kepada Jatengnews.id.

Jika larangan tersebut hanya bersifat sementara atau hanya untuk memperbaiki sistem saja, Agustina merasa tidak masalah, namun ketika itu berkelanjutan, menurutnya itu masalah.

“Larangan piknik karena adanya kecelakaan yang baru-baru ini terjadi ya. Mungkin larang dalam kurun waktu pendek untuk kemudian melakukan evaluasi dan mencari proses untuk melakukan boleh piknik lagi dengan cara tertentu yang lebih save,” terangnya saat di Kota Semarang.

Kiranya, tidak bisa jika pihak yang berwenang hanya membuat kebijakan larangan, sedang sistemnya yamg dirasa salah dan perlu diperbaiki.

“Piknik ini adalah proses pengenalan alam sekitar dan masuk dalam kurikulum,” tambahnya.

Dirinya juga menyarankan, dalam proses terjadinya piknik ini harus ada aturan yang jelas, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan siswa yang berpiknik.

Baca juga: Viral Kecelakaan Bus Pelajar Jabar, Disdikbud Jateng Larang Piknik Sekolah

Perihal biaya dan berisiko terjadinya pungli, menurutnya situasi ini tergantung di lihat dari kaca mata mana. Kiranya, piknik ini bisa membawa dan membantu mereka yang kurang mampu untuk bisa mengeksplor dunia luar.

“Kalau anak-anak yang kurang mampu pasti piknik terus, kalau anak-anak yang kurang mampu pikniknya kapan? kan nunggu sekolah karena lebih murah,” tandasya. (Kamal-01)

Exit mobile version