Jepara, Jatengnews.id – Atraksi perang obor yang digelar di perempatan Desa Tegalsambi, Senin belum lama ini mampu menarik antusiasme warga lokal, nasional, hingga mancanegara.
Apresiasi disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyana kepada masyarakat Desa Tegalsambi, yang telah merawat tradisi Desa. Menurutnya, tradisi perang obor tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.
Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha BPR Bank Jepara Artha
Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar selalumelestarikan, mengembangkan, serta mengenalkan tradisi dan nilai-nilai luhur sejarah, serta budaya lokal.
“Kalau boleh, nanti perang obor ini kita tampilkan juga di lokasi pariwisata seperti pantai, untuk menarik minat wisatawan yang lebih luas,” kata Edy dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng Rabu (22/05/2024).
Selain itu, dirinya secara khusus meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berkolaborasi dan Dinas Komunikasi dan Informatika, untuk membranding perang obor, sebagai ikon pariwisata Jepara.
Pada hari yang sama, Pj Bupati Jepara juga menghadiri prosesi Jembul Tulakan, yang merupakan acara sedekah bumi di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Senin (20/5/2024).
Dinilai unik, atraktif, dan menarik, juga terkandung nilai historis ketokohan Pahlawan Nasional Ratu Kalinyamat. Karenanya, Edy berharap prosesi Jembul Tulakan perlu dikenalkan ke seluruh masyarakat.
“Kalau perlu, undang bule-bule, karena di Jepara itu ada seribuan (WNA), tontonkan,” ujarnya.
Disampaikan, pihaknya siap mendukung upaya-upaya pelestarian budaya. Sehingga, diharapkan para WNA lebih mengenal Kabupaten Jepara.
Baca juga : Pemkab Jepara Targetkan Investasi Rp2 Triliun Sepanjang 2024
“Kenalkan bahwa tiap desa itu ada budaya-budaya yang sangat luar biasa. Narasikan juga dengan bahasa yang sudah di-translate,” pungkasnya. (03)