Sajikan rasa renyah dan gurih setiap hidangan, Mie Kopyok Pak Dhuwur sudah menjadi kuliner khas di Kota Semarang. Berdiri sejak 1970 tahun, kuliner ini sudah jadi lengendaris dan mampu menyedot para wisatawan termasuk para pejabat di Semarang
Semarang, JatengNews.id – Mengunjungi Kota Semarang dengan beragam tempat wisatanya, tak lengkap tanpa menikmati kuliner khasnya. Beberapa kuliner khas banyak tersaji di Semarang seperti lumpia, tahu gimbal, dan mie kopyok.
Salah satu yang terkenal dan legenda yakni Mie Kopyok Pak Dhuwur. Mie Kopyok Pak Dhuwur yang berada di Jalan Tanjung, Pandansari Semarang sudah ada sejak tahun 1970 an.
Saat ini Mie Kopyok Pak Dhuwur dikelola oleh putra pemilik bernama Sutar. Sutar menjelaskan dulu ayahnya Harso Dinomo berjualan mie kopyok dengan berkeliling mendorong gerobak. Hingga akhirnya berjualan menetap di kios Jalan Tanjung yang berdekatan Kantor PLN.
Baca juga: Nikmatnya Nasi Pecel Mranggen, Jadi Wisata Kuliner Malam Hari di Demak
Mengenai nama awal Pak Dhuwur, dijelaskan olehnya karena postur ayahnya tinggi dan dalam istilah basa Jawa adalah dhuwur.
“Bapak aslinya Sukoharjo dan karena postur bapak tinggi akhirnya banyak yang memanggil Pak Dhuwur,’’ jelas Sutar kepada jatengnews.id.
Dalam penyajian sepiring mie kopyok berharga Rp 15 ribu ini, terdiri dari irisan lontong, mie kuning, tauge, irisan tahu, kuah air bawang putih, dan kerupuk gendar setengah dihancurkan.
Penikmat Mie Kopyok Pak Dhuwur juga bisa menambahkan sambal yang terbuat dari cabai dicampur kacang tanah. Bisa juga menambahkan kerupuk gendar yang berukuran besar dengan harga Rp 2000.
Sutar menjelaskan Mie Kopyok Pak Dhuwur pernah mendapatkan penghargaan dari salah satu koran ternama di Jawa Tengah yakni untuk kategori kuliner khas Semarang pada 2019 lalu.
“Alhamdullilah mendapatkan penghargaan itu. Ini menjadi kepercayaan kepada kami dan akan selalu menjaga ciri khas rasa Mie Kopyok Pak Dhuwur,’’ tambah Sutar.
4 Cabang di Semarang
Mie Kopyok Pak Dhuwur yang melegenda dengan pusat di Jalan Tanjung saat ini menjadi destinasi kuliner khas di Semarang. Sehingga keberadaan kuliner ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Jawa Tengah.
Alhasil saat ini Mie Kopyok Pak Dhuwur mimiliki empat cabang di Kota Semarang, yakni di komplek kuliner Stadion Diponegoro, Istana Buah Jalan Sultan Agung, Pujasera Kyai Saleh, dan Banyumanik.
“Kalau untuk weekend dan hari libur nasional biasanya habis sekitar 40 porsi sampai 50 an lebih. Dan untuk hari biasa (weekday) bisa habis sekitar 25 porsi,’’ jelasnya.
Mengenai pembeli dan pelanggan, Mie Kopyok Pak Dhuwur tidak perlu diragukan lagi. Deretan pejabat dan pesohor terkenal pernah mampir untuk menikmati kuliner ini.
“Mas Hendi (mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) sering makan di sini. Ibu Ana Avantie (perancang busana) bersama rombongan juga rutin datang ke warung kami,’’tambahnya.
Baca juga: 3 Kuliner Legendaris Khas Kota Semarang Hanya Bulan Ramadhan, Ada Petis Bumbon
Menjadi kuliner terkenal di Kota Semarang tidak membuat lupa sang pemilik Mie Kopyok Pak Dhuwur. Memberdayakan keluarga besar untuk ikut bekerja di beberapa cabang menjadi pilihan.
“Kami lebih banyak menarik keluarga dari bapak dan ibu untuk menjadi karyawan, baik di pusat Jalan Tanjung dan beberapa cabang yang ada di Kota Semarang. Mayoritas semuanya adalah saudara,’” pungkasnya.
Renyah dan Gurih
Salah satu penikmat mie, Sri Hastuti mengakui rasa Mie Kopyok Pak Dhuwur berbeda dari mie kopyok lainnya yang ada di Semarang. Memang banyak dijual kudapan sejenis dengan tekstur dan sajian yang sama. Namun untuk masalah rasa, Mie Kopyok Pak Dhuwur lebih gurih terutama kuahnya.
“Rasanya berbeda, terutama kuahnya lebih gurih. Mungkin berani bumbu untuk Mie Kopyok Pak Dhuwur,’’ jelas Sri Hastuti yang selalu bersama keluarganya ketika menikmati mie ini.
Baca juga: Ngargoyoso Waterfall, Wisata Baru di Karanganyar Sajikan Pemandangan Alam dan Mempesona
Penikmat asal Jakarta Hartono menyebut selain rasanya yang nendang, kerupuk gendar yang menjadi pelengkap mie ini sangat renyah dan gurih.
“Secara keseluruhan enak dan sangat khas. Kalau ke Semarang selalu mampir di Mie Kopyok Pak Dhuwur. Kerupuk gendarnya gurih renyah dan saya selalu nambah ketika makan,” pungkasnya. (Adv-01)