Semarang, Jatengnews.id – Mahasiswa asal Sumatra Selatan (Sumsel) audiensi di kantor KPU Jateng, karena khawatir suaranya dalam Pilkada 27 November 2024 terancam tidak bisa menggunakan haknya.
Mahasiswa Unnes asal Sumsel yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pemuda Rantau Sumsel, Nadya Sekar Kinanti menyebutkan, ada sekitar 300 orang pemuda Sumsel yang merantau di Kota Semarang.
Baca juga: KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK dan PPS
“Mereka dari berbagai kalangan, ada yang mahasiswa, Advokat hingga pekerja dan pegawai,” sebutnya saat ditemui awak media di kantor KPU Jateng.
Ratusan warga Sumsel tersebut terancam tidak bisa menggunakan hak suaranya lantaran jika ingin memilih hanya dengan cara pulang ke kampung halamanya.
Jika memaksakan pulang ke alamat asalnya, mereka pastinya membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang tidak bisa ditempuh dalam sehari sesuai jadwal libur dalam Pilkada 2024 serentak tersebut.
“Satu-satunya jaln kami menggunakan hak suara ya pulang, sementara waktu pemilihan hanya sehari, sehingga kita terkendala ongko dan akomodasi. Makanya kita berusaha suara kita tetap tersalurkan agar tidak dipakai orang lain, karena kami di rantau ini jumlahnya banyak,” papar mahasiswa Prodi Sastra Inggris FBS Unnes tersebut.
Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujioni mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan solusi kongkret untuk perihal ini, karena mengingat dirinya terfokus dalam pelaksanaan Pilkada Provinsi Jateng.
Baca juga: KPU Jateng Siapkan Dana Rp2 Triliun untuk Pilkada
Menurutnya, meskipun KPU RI sebagai penyelenggara Pilkada serentak ini, namun karena pelaksanaan di pegang KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota masing-masing jadi solusinya hanya kembali ke daerah.
“Jadi kalau ingin menggunakan hak pilih (Pilkada) ya di daerah asal, karena penyelenggara pilkada di daerah asal. Jangan disamakan Pilkada dengan Pilpres yang se-Indonesia,” terangnya. (Kamal-02)