Jakarta, Jatengnews.id = Sesak dan nyeri dada merupakan gejala umum yang tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan serius.
Dr. Alan Green dari Mount Sinai Hospital, Amerika Serikat, menjelaskan nyeri dada menimbulkan kekhawatiran akan serangan jantung.
Baca juga : Dokter Ingatkan Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebihan Pada Bayi
Namun, nyeri dada bisa berasal dari berbagai sumber, ada yang tidak berbahaya, namun ada juga yang berpotensi mengancam jiwa.
Dada menyimpan banyak organ dan jaringan, termasuk jantung, paru-paru, kerongkongan, otot, tulang rusuk, tendon, dan saraf.
Nyeri bisa berasal dari salah satu struktur tersebut atau dapat merambat dari area terdekat seperti leher, perut, atau punggung.
“Meskipun sebagian besar penyebab nyeri dada bukan berasal dari jantung, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami nyeri dada dengan gejala yang mengkhawatirkan. Ini termasuk nyeri dada yang tiba-tiba dan intens, nyeri yang merambat ke rahang, lengan, atau punggung, mual, pusing, keringat dingin, atau sesak napas, atau jika gejala angina memburuk atau tidak biasa, atau nyeri dada tiba-tiba dengan sesak napas, terutama setelah inaktivitas atau perjalanan yang panjang, yang bisa menunjukkan emboli paru,” tuturnya dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id Senin (13/05/2024).
Dr. Greene menjelaskan setidaknya ada beberapa penyebab seseorang mengalami sesak dan nyeri dada, yakni:
1. Jantung
Masalah yang berhubungan dengan jantung umumnya menjadi penyebab umum nyeri dada, termasuk angina, serangan jantung, dan diseksi aorta. Angina dan serangan jantung biasanya ditandai dengan rasa sesak, tekanan, perasaan diperas, atau nyeri di dada yang bisa merambat ke lengan, bahu, rahang, atau punggung. Diseksi aorta muncul sebagai nyeri dada yang tiba-tiba dan hebat di bagian dada dan punggung atas.
2. Paru-paru
Kondisi yang berhubungan dengan paru-paru juga dapat menyebabkan nyeri dada, seperti emboli paru, pneumotoraks, pneumonia, dan pleuritis. Kondisi-kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada tajam yang memburuk saat bernapas dalam atau batuk.
3. Penyebab Lain
Penyebab nyeri dada lainnya meliputi serangan panik, costochondritis, cacar air, dan cedera otot dan tendon di antara tulang rusuk. Selain itu, masalah pencernaan seperti spasme esofagus, batu empedu, sakit maag, dan tukak lambung juga bisa menimbulkan nyeri dada.
Baca juga : Orang Dengan Kondisi Penyakit Jantung Akut Tak Boleh Boleh Puasa Ini Penjelasan Dokter
Untuk sebagian besar penyebab nyeri dada, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mencoba pengobatan di rumah. Namun, jika mengalami gejala parah seperti yang dijelaskan, mencari pertolongan medis segera melalui layanan darurat lokal. (03)