Beranda Daerah Pelaku UMKM Brebes Didorong Pelajari Inklusi Keuangan

Pelaku UMKM Brebes Didorong Pelajari Inklusi Keuangan

Sekda Jateng Sumarno ketika meninjau Pameran UMKM Gayeng 2024. (Foto:ist)

Brebes, Jatengnews.id – Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu memiliki tiga wawasan tentang literasi dan inklusi keuangan, yakni menabung, investasi, dan proteksi keuangan. Dengan begitu, mereka dapat memilih produk-produk investasi keuangan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan bisnis mereka.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Novianto Utomo, pada Edukasi Keuangan dan Business Kesejahteraan Masyarakat, di Pendapa Bupati Brebes belum lama ini.

Baca juga : Produk Unggulan Jateng Ikuti Pameran UMKM Gayeng 2024

Novianto merinci ketiga wawasan tersebut. Pertama, menabung tidak membuat seseorang menjadi kaya, tetapi menjadi disiplin dalam mengelola keuangan dan tidak sekadar mengandalkan investasi. Terlebih, banyak investasi justru bisa membuat pengusaha rugi atau bangkrut.

“Seperti contoh arisan bodong yang akhir-akhir ini viral di daerah Bekasi. Jadi jangan sampai terjebak dengan investasi yang aneh-aneh,” katanya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.

Ditambahkan, proteksi terkait dengan jaminan sosial dan pembayaran preminya, baik yang dibayarkan pengusaha, pekerja, maupun dibayar oleh pemerintah daerah. Terlebih, Brebes merupakan wilayah dengan banyak pabrik dan industri. Artinya banyak pekerja yang harus didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, supaya memperoleh perlindungan jika mereka mengalami kecelakaan kerja.

Novianto juga mengajak Bank Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit (BPR BKK) Kecamatan Banjarharjo untuk memperkenalkan produk-produknya.

Penjabat (Pj) Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar, menjelaskan, UMKM berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Meski perjalanan bisnis UMKM seringkali menghadapi tantangan yang tidak mudah. Bahkan sampai ada UMKM yang gulung tikar karena ketidakmampuannya dalam pengelolaan keuangan dan kurangnya literasi keuangan.

Lebih lanjut Iwan mengatakan, kegiatan edukasi keuangan ini dapat menjadi bekal bagi pelaku UMKM, agar dapat menggunakan teknologi digital secara tepat, benar, dan aman. Sehingga, mereka tidak mudah tergiur dalam tawaran pinjaman ataupun investasi ilegal yang tidak mendatangkan keuntungan.

Iwan mengajak pihak perbankan dan otoritas bidang keuangan memberikan peluang bagi pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Brebes untuk mengembangkan potensinya.

Baca juga : Bank Indonesia Sebut CJIBF dan UMKM Gayeng Akan Dongkrak Investasi, Perdagangan dan Pariwisata Jawa Tengah

“Saya berharap, ada peluang bagi pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan kemudahan dalam meningkatkan sektor ekonomi,” pungkas Iwan. (03)

Exit mobile version