Semarang, Jatengnews.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun klimatologi Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan bahwa bulan Mei 2024 ini menjadi awal musim kemarau.
Jika mengamati diwilayah Pantai Utara (Pantura) sejak akhir bulan april 2024 ini, memang kondisi cuaca lebih sering terik dan sudah mulai jarang terjadi hujan.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jateng, Sukasno.
Baca juga: Gunung Ruang Erupsi Lagi, BMKG Monitoring Dampak Abu Vulkanik
“Sebagian wilayah ada yang sudah kemarau, seperti di Rembang, Blora dan Pati,” jelasnya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, dirinya juga mengatakan ada beberapa wilayah yang masih dimungkinkan terjadi hujan atau berada di masa transisi. Pada masa transisi musim hujan menuju musim kemarau seperti ini, masyarakat perlu waspada potensi bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
“Dihimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potenzi cuaca ekstrim, seperti petir, angin kencang, puting beliung serta hujan lebat dengan waktu singkat yang berpotensi dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologu seperti banjir dan longsor,” ujarnya.
Sementara itu, puncak musim kemarau tahun 2024 ia perkirakan bakal terjadi pada bulan Juli dan Agustus mendatang.”Puncak musim kemaray ini, terhitung lebih cepat dari normal dengan durasi sekitar empat sampai lima bulan,” terangnya.
Baca juga: Gempa Garut 6.2, BMKG: Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai
Hitungannya, durasi/panjang periode musim kemarau ini terhitung normalnya 13-15 dasarian (kurang lebih 4-5 bulan).
“Durasi maksimalnya 22 dasarian (kurang lebih 7 bulan) untuk wilayah sebagian Pemalang, Pekalongan, Jepara, Blora dan lainnya,” ucapnya.(Kamal-02)