26 C
Semarang
, 3 December 2024
spot_img

Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, direncanakan, didesain, dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku terutama perundang-undangan. Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat.

SEBELUM kita membahas tentang pendidikan karakter ini lebih jauh lagi mari kita lihat data berikut ini yang memberikan gambaran pada kita seperti: 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011, 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011

Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dalam pikiran kita? Yah, itu adalah beberapa kasus yang membuat hati kita “terhentak” melihat kelakuan para pejabat negara, yang sudah tentu mereka adalah orang-orang cerdas secara intelektual, tapi mengapa mereka sampai melakukan hal demikian karena mereka tidak memiliki kepribadian yang berkarakter.

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.

Baca juga: Nadiem Berencana Hapus Pramuka di Sekolah, Anggota Komisi X DPR RI Yoyok Sukawi Sebut Kurang Pas

Bayangkan persaingan apa yang akan muncul ditahun-tahun mendatang? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama.

Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada milenium mendatang tentunya membutuhkan good character. Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Sekda Jateng Dorong Perempuan Harus Melek Teknologi Digital

Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
  2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa
  3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
  4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
  5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Ada juga strategi guna mengembangkan pendidikan berkarakter. Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.

Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah, di lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan anak usia dini hingga remaja tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa ini. Kompetisi membayangkan apa yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu akan menjadi beban kita dan orang tua untuk hari ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekan dari berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan bekerja kedepannya akan merasakan perasaan yang sama. Menuntut kualitas sumber daya manusia di milenium mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik. Namun, karakter adalah tujuan individu kunci.

Artikel Disusun Kelompok 2 dari Sekolah Tinggi Agama Islam Baturaja (STAI Baturaja). Diantaranya, Meta Dwipa Putri, Ita Mawarni, Ratih, Rika Safitri, M. Faizal Alyudin, Hazby Galih Aqimudin, Rahma Yustisia, Niken Anggraini, M. Amrizal Faqih, Juliansyah dan Dwi Septa. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN