27 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

BMKG Libatkan Generasi Muda Suarakan Penanganan Krisis Air dan Iklim

Bali, Jatengnews.id – Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024 digelar di Bali International Convention Center. Acara yang dibuka oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen global untuk menangani krisis air yang semakin mendesak.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG sekaligus Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10, menguraikan dengan jelas tiga komponen utama forum ini, yakni proses tematik, proses regional, dan proses politis.

Baca juga : Dampak Letusan Gunung Ruang, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

Dalam penjelasannya, Dwikorita menekankan tujuan utama WWF ke-10, yaitu memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, air, serta dampaknya terhadap sektor-sektor vital. Partisipasi aktif pemuda Indonesia menjadi sorotan, menandakan peran penting generasi muda dalam upaya mitigasi dan penanganan masalah lingkungan serta kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

“Goal utamanya adalah untuk memperkuat leadership dan peran Indonesia, terutama peran pemuda, karena yang akan mengalami nantinya adalah para pemuda, baik di bidang mitigasi maupun penanganan permasalahan air dan iklim serta dampaknya terhadap lingkungan, kebencanaan, pangan, energi, dan kesehatan,” ungkap Dwikorita.

WWF juga telah menetapkan serangkaian target untuk mencapai hasil nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global. Antara lain, berkomitmen untuk mendirikan Pusat Unggulan atau Center of Excellence for Climate and Water Resilience, membentuk working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia atau World Lake Day. Seluruh upaya tersebut diarahkan untuk menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables yang dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi tantangan air di tingkat global.

Adanya WWF tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang nyata sebagai komitmen dalam mengatasi permasalahan air dan iklim. Serangkaian target juga telah dirumuskan yang mencakup pembentukan Center of Excellence for Climate and Water ResilienceWorking Group on Integrated Water Resources Management in Small Islands, Penetapan Hari Danau Dunia atau World Lake Day, dan Compendium of Concrete Deliverables.

Dalam rangka mengangkat peran pemuda, agenda Bali Youth Plan yang bertajuk Voice of the Youth diusulkan untuk menjadi bagian yang signifikan dalam acara pembukaan atau penutupan, dengan harapan mereka akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut serta dalam menyuarakan tantangan global terkait air dan iklim. “Diharapkan Voice of the Youth ini dapat memformulasikan pemikiran para pemuda di tingkat global serta memberikan rekomendasi untuk masa depan,” imbuhnya.

Tidak hanya sebagai peserta, Menteri juga diundang untuk menjadi pembicara dalam high level panel. Di sana, pesan-pesan penting yang sesuai dengan tujuan WWF disampaikan, menjadi bukti nyata keterlibatan aktif pemerintah Indonesia dalam menangani isu-isu global yang terkait dengan sumber daya air.

Baca juga : BMKG Peringatkan Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

WWF bukan sekadar pertemuan internasional biasa. Mulai dari pemimpin politik, perwakilan pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, hingga pelaku usaha, semuanya bersatu untuk menyuarakan ide, solusi, dan komitmen dalam menjaga ketersediaan air bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Acara ini telah menjadi agenda rutin setiap tiga tahun sekali sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1997, menjadi tonggak penting dalam agenda global untuk mengatasi krisis air. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN