Rembang, Jatengnews.id – Kunjungan wisatawan ke Museum Kartini mengalami peningkatan di momen peringatan Hari Kartini ke-145. Tercatat, ada seribu lebih wisatawan telah berkunjung ke museum pahlawan emansipasi wanita itu.
Sub Koordinator Sejarah, Museum dan Cagar budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Diah Radityawati menyampaikan, sejak 11 hingga 22 April 2024, kunjungan di Museum Kartini sudah lebih dari 1.000 wisatawan.
Baca juga : Kisah Mahmudah Kartini Masa Kini Pengalaman 11 Tahun Mengemudi Mobil Tangki
“Kalau tanggal 11 – 14 saja itu ada 565 pengunjung, kalau sampai hari ini sudah ada seribuan lebih,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Selasa (23/04/2024).
Disampaikan, puncak kunjungan wisatawan terjadi pada Sabtu (20/4/2024) atau H-1 sebelum perayaan Hari Kartini. Dalam sehari, tercatat ada 500 lebih pengunjung yang datang ke Museum Kartini.
“Memang euforia dari organisasi wanita dan sekolah-sekolah luar biasa. Di samping mereka mengunjungi makam (RA Kartini) untuk ziarah, museum juga tetap dikunjungi,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke museum tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di momen yang sama. Bahkan nyaris menyamai kunjungan wisatawan di Tempat Rekreasi Pantai (TRP) Kartini pada saat syawalan.
“Kita hampir berada di level setara dengan TRP Kartini. Padahal TRP Kartini puncaknya kan di bulan syawal, tapi kemarin saya lihat laporan kunjungan (museum) itu sangat luar biasa,” ucapnya.
Selain museum, lanjutnya, pemutaran film animasi RA Kartini di ruang audio visual yang berada di komplek museum juga menjadi favorit para pengunjung. Fasilitas tersebut termasuk dalam tiket yang dibayarkan pengunjung untuk masuk museum Kartini sebesar Rp4.000.
Baca juga : Bank Indonesia Gelorakan Semangat Kartini untuk Ekonomi Jawa Tengah Semakin Maju
“Banyak juga, malah justru orang (wisatawan) sering menanyakan. Pemandu kita kan mengarahkan juga, setelah ke museum ke ruang audio visual, dan itu termasuk dalam tiket masuk museum. Jadi luar biasa,” pungkasnya. (03)