Beranda Lifestyle Film Dua Hati Biru Sampaikan Pentingnya Komunikasi dan Tantangan Jadi Orang Tua...

Film Dua Hati Biru Sampaikan Pentingnya Komunikasi dan Tantangan Jadi Orang Tua Muda

Dari kanan : Keanu AGL pemeran Iky dalam Film Dua Hati Biru didampingi Angga Yunanda pemeran Bima dan Nurra Datau pemeran Dara usai melalukan jumpa casting fimm Dua Hati Biru, di XXI DPMall Semarang, Minggu (21/4/2024). (Foto : Ist)

Semarang, Jatengnews.id – Film Dua Hati Biru  menjadi kelanjutan kisah Dua Garis Biru yang sedang membangun perjalanan rumah tangga sekaligus jadi orangtua muda.

Tidak hanya masalah keluarga, namun juga soal mengurus anak sendiri. Berbeda dengan film pertamanya, film Dua Hati Biru memiliki drama yang lebih kompleks.

Baca juga : Pesona Desa Wisata Besani Batang Yang Memikat Hati

Dara yang kini sudah menjadi seorang sarjana turut ingin mencari kerja demi membantu perekonomian dari Bima yang memang belum stabil.

Selain masalah ekonomi, Dara juga harus bekerja lebih keras untuk membangun hubungan bersama anaknya Adam yang selama ini besar tanpa dirinya.

Nurra Datau pemeran Dara mengungkapkan rasa pelik memerankan seorang ibu.

“Menjadi ibu bagaimana itu prosesnya lebih pelim. Aku belajar sekitar 20 hari, belajar menjadi ibu muda,” ucapnnya usai jumpa casting fimm Dua Hati Biru, di XXI DPMall Semarang, Minggu (21/4/2024).

Sosok Dara yang ia perankan pun agaj sedikit berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya, Dara merupakan anak SMA, namun kini ia harus menjadi seorang ibu.

Sementara itu Angga Yunanda, pemeran Bima dalam film Dua Hati Biru, mengungkapkan sulitnya melakukan adegan pertengkaran rumah tangga dengan Aisha Nurra Datau yang berperan sebagai Dara dalam film Dua Hati Biru.

Angga mengaku, setiap adegan dalam film Dua Hati Biru sangat menantang. Menurutnya, adegan cukup panjang dan perlu kerjasama dengan tim yaitu adegan pertengkaran. Menurutnya, adegan pertengkaran cukup sulit.

“Scene panjang, emosional, perlu kerjasama dengan tim teknis, itu sceen berantem antara Bima dan Dara. Itu long take, bisa dibilang memakan wakru latihan. Paling sulit, sangat challenging,” jelasnya.

Adegan pertengkaran, lanjut Angga, menjadi salah satu adegan yang menjadi golden scene dalam film Dua Hati Biru.

Baca juga : Masjid Sekayu dan Jejak Penyebaran Agama Islam di Semarang

Dia merasa memerankan Bima sebagai sosok bapak dan suami lebih menantang dibanding peran-peran yang pernah ia jalani. (03)

Exit mobile version