Rembang, Jatengnews.id – Sebanyak 17 desa di Kabupaten Rembang menjadi pilot project Integrasi Layanan Primer (ILP). Hal itu sebagai upaya perlindungan anak di bidang kesehatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Afan Martadi menjelaskan, ILP merupakan kegiatan pelayanan kesehatan, yang bertujuan untuk memperkuat layanan di wilayah desa/kelurahan, yang sebelumnya hanya tersedia di tingkat Puskesmas.
Baca juga : Libur Lebaran 197.331 Kunjungi Kabupaten Rembang
“Keterlibatan tidak hanya tenaga kesehatan (nakes), tetapi juga melibatkan komponen masyarakat, termasuk PKK dan tokoh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan anak maupun orang tua,” jelasnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng Jumat (19/04/2024).
Disampaikan, melalui ILP, pemetaan kondisi, data, dan permasalahan yang ada di tengah masyarakat dapat diidentifikasi lebih jelas, yang akan membantu dalam pembuatan kebijakan yang tepat dalam bidang kesehatan.
Kepala Kantor UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara mengungkapkan, PKK dan Puskesmas merupakan dua praktik terbaik yang diterapkan di Indonesia dan diperkenalkan ke dunia. Banyak negara, terutama dari Afrika dan Asia Selatan datang ke Indonesia untuk mempelajarinya.
“Mereka belajar tentang Puskesmas. Puskesmas bukan hanya tentang keberhasilannya, tetapi juga tentang sistem layanannya yang tidak efektif tanpa kader PKK,” ujarnya.
Menurutnya, kader PKK merupakan garda utama yang bisa menjangkau screening kesehatan hingga ke tingkat RT/RW, menjadikan PKK sebagai praktik terbaik yang diperkenalkan ke dunia.
Baca juga : Mengenal Thong Thong Lek Kesenian Tradisional dari Rembang
“Kita bisa melakukan screening kesehatan dari tingkat RT/RW. PKK merupakan salah satu penggerak sistem perlindungan anak, utamanya di bidang kesehatan,” pungkasnya.