Oman, Jatengnews.id – Sedikitnya 18 orang meninggal dunia akibat banjir di Oman dan Uni Emirat Arab.
Hujan deras juga menyebabkan gangguan penerbangan di negara Uni Emirat Arab (UEA). Bahkan bandara di Dubai tidak bisa beroperasi disebabkan curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Baca juga : Pemudik Waspadai Jalan Kaligawe Semarang Banjir Lagi
Melansir dari laporan Aljazeera, Rabu (17/4/2024), korban tewas diumumkan pihak pemerintah Oman pada Selasa waktu setempat.
Dari 18 korban, ada 9 anak dan sopir bus sekolah tewas akibat terjangan banjir bandang yang menghantam di Samad A’Shan pada Minggu waktu setempat.
BNPB-nya Oman mengatakan bahwa pihaknya masih mencari dua korban yang saat ini masih hilang. Pemerintah Oman dalam pernyataan resmi memutuskan untuk memberikan hari libur di sektor publik dan swasta mengantisipasi bencana lebih besar.
Warga diminta untuk segera mengungsi ke tempat penampungan, selain itu pemerintah Oman menurunkan aparat kepolisian dan tentara ke wilayah Ash Sharqiyah Utara yang menjadi wilayah dengan terdampak paling besar.
Baca juga : 7 Perusahaan Terdampak Banjir Demak Diminta Bayar THR, Terakhir 3 April 2024
Sementara itu mengutip dari laporan New York Times, hujan lebat juga melandar negara tetangga Oman, UEA. Pihak UEA menyebut bahwa hujan yang melanda sejak Selasa merupakan curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir. (03)