Purbalingga, Jatengnews.id – Jelang hari raya Idulfitri, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasaran mulai bergerak turun. Salah satunya, komoditas beras yang kini harganya di kisaran Rp14.000- Rp14.300 per kilogram. Sebelumnya, harga beras sempat mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.
Informasi tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin, saat ditemui di sela-sela kegiatan sidak Bupati Purbalingga ke pasar Segamas Purbalingga belum lama ini.
Baca juga : Jelang Lebaran Perum Bulog Pastikan Stok Beras di Jawa Tengah Aman
“Yang membahagiakan kita dan masyarakat adalah bahwa harga beras sekarang sudah mulai turun. Dari awal tahun kemarin, sempat di angka Rp17.000-Rp18.000 untuk beras medium, tadi hasil cek di lapangan oleh Ibu Bupati beserta tim, harganya sudah di angka Rp14 ribu sampai Rp14.300. Jadi, (harganya) sudah turun cukup signifikan,” katanya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (08/04/2024).
Menurutnya, salah satu penyebab turunnya harga beras adalah operasi pasar dan pasar murah yang rutin dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
“Kita sudah menggelontorkan hampir 200 ton sejak Januari, baik itu di pasar, di toko-toko pedesaan, maupun di perusahaan-perusahaan. (Upaya) yang kedua, dalam dua minggu ini Pemkab Purbalingga juga menggencarkan Pasar Murah Ramadan di lima kecamatan. Itu saya kira juga berdampak. Stok beras di tingkat pasar juga sudah cukup memadai,” ungkapnya.
Lebih lanjut, meskipun harga beras turun signifikan, namun terdapat beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, di antaranya sayur-sayuran, cabai, tomat, bawang merah, gula pasir, dan minyak goreng.
“Bawang merah naik cukup signifikan di harga Rp50 ribu, cabai Rp30 ribu sampai Rp40 ribu, daging sapi Rp147 ribu, daging ayam Rp40 ribu,” ujar Johan.
Baca juga : Baznas Karanganyar Salurkan 17 Ton Beras
Terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kilogram, Johan mengatakan, stoknya mencukupi. Kabupaten Purbalingga mendapatkan tambahan kuota LPG 3 kilogram sebesar dua persen. Pihaknya juga sudah menunjuk pangkalan dan agen siaga.
“Yang penting lagi kita memastikan tidak ada indikasi kecurangan dalam pelayanan BBM. Kemarin melalui metrologi legal dan Polres Purbalingga mengadakan sidak terhadap kualitas pompa ukur di semua SPBU. Alhamdulillah, berdasarkan hasil sidak bersama polres, tidak ditemukan adanya indikasi kecurangan para pengelola SPBU,” terangnya. (03)