Semarang, JatengNews.id – Kejar Mimpi Semarang sukses menyelenggarakan event SHEvolution 1.0 dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2024.
SHEvolution berasal dari kata she yang berarti (dia) perempuan dan evolution berarti perkembangan.
SHEvolution 1.0 hadir untuk memberikan wadah bagi perempuan yang ingin maju, berkarya dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Baca juga: Undip Terima 3.055 Mahasiswa Baru Jalur SNBP 2024
SHEvolution 1.0 dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2024 yang bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Diponegoro. Acara ini menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya masing-masing yaitu bidang ekonomi, politik pemerintahan, dan sosial budaya.
Acara dimulai dengan briefing panitia kemudian dilanjutkan dengan kedatangan peserta dan speaker. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pengenalan profil Kejar Mimpi Semarang.
“Dengan adanya acara ini diharapkan menumbuhkan semangat perempuan untuk terus berdaya dan berkarya karena harus kita ketahui bahwa perempuan itu sangat berharga,” ujar Nayla Magisterani Faatihah selaku PIC SHEvolution 1.0 pada Sabtu (30/3/2024).
Sesi berikutnya yaitu pemaparan materi dari pembicara pertama dengan tema ekonomi.
” Banyak perempuan yang terjun ke industri dan menghasilkan kreatifitas sehingga menghasilkan berbagai inovasi mulai dari fashion sampai bisinis kecantikan. Selain itu keterampilan kewirausahaan juga dibutuhkan perempuan dalam mengelola bisnis,” ujar Dr. Fadjar Setiyo Anggraeni, S.E., M.Si. Ak.Ca selaku Kepala Internal Auditor RSI SA & Direktur Penerbit Peneleh pada Sabtu (30/3/2024).
“Perempuan juga harus mandiri karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti untuk menghadapi situasi dan kondisi tidak terduga maupun menghindari ketergantungan,” imbuhnya.
Acara berlanjut dengan pemaparan materi dari pembicara kedua yang membahas terkait politik pemerintahan.
“Transformasi perempuan diperlukan sebagai upaya untuk mengatasi ketimpangan gender dengan lebih spesifik pada akar permasalahan,” ujar Dra. Retno Sudewi, Apt, M.Si., MM selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu (30/3/2024).
Retno juga menegaskan bahwasanya perempuan harus dilatih keterampilan berpendapat dan percaya diri serta lebih menghargai diri sendiri.
Kemudian, sesi materi diakhiri dnegan pembicara ketiga yaitu membahas terkait sosial budaya.
“Perempuan dihadapkan dengan berbagai ketidakadilan seperti penomorduaan, marginalisasi, cap-cap negatif, beban kerja berlebih, dan kekerasan,” kata Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A selaku Dosen FIB Universitas Diponegoro & Ketua Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing UNDIP.
Baca juga: LPPM Undip Salurkan Bantuan Korban Banjir di Semarang
Laura juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga poin yang dapat direalisasikan untuk mengatasi ketidakadilan tersebut yaitu mandiri, perempuan mendapatkan hak dari segala aspek, dan memposisikan dirinya sebagai patner, bukan pendamping.
Masing-masing sesi pemateri diselingi dengan tanya-jawab yang interaktif dan penuh wawasan. Beberapa peserta juga mendapatkan hadiah atas pertanyaan terbaik yang mereka sampaikan.
Terakhir yaitu penutup dan dokumentasi. Peserta maupun seluruh panitia yang berkontribusi melakukan sesi foto bersama di depan panggung. (01)