JatengNewsTV – Berikut kami sajikan video serunya ngabuburit tekjil Bubur India di Masjid Pekojan Kota Semarang selama bulan Ramadhan.
Bagi anda yang ingin menonton video secara lengkap serunya ngabuburit tekjil Bubur India di Masjid Pekojan Kota Semarang bisa anda klik gambar di atas.
Menikmati berburu takjil di Masjid Pekojan Kota Semarang, menjadi – langganan masyarakat sekitar hingga luar daerah.
Tonton juga: VIDEO Polda Jateng Ungkap Ribuan Kasus Operasi Pekat, Perzinahan Tertinggi
Selain masjidnya yang termasuk salah satu tertua, menu takjil yang di sajikan di saat waktu buka puasa oleh pengurus Masjid Pekojan juga tergolong legendaris.
Nama menunya bubur India, masakan bubur legendaris dengan campuran rempah-rempah yang diwariskan turun temurun dari ratusan tahun lamanya.
Salah seorang warga asal Balikpapan Kalimatan Timur yang saat ini tinggal di Boja Kendal, Rudi Suprapto (58) mengaku, sudah biasa berburu takjil di Masjid Pekojan sejak masih muda.
“Saya dulu kesini sudah sejak tahun 1987, dulu sering hampir setiap hari, kalau sekarang hanya kadang-kadang saja,” ucap Rudi saat ditemui Jatengnews.id usai menikmati berbuka dengan bubur India.
Kiranya, meskipun harus menempuh perjalanan sekira 50 menit hingga 1 jam dirinya tetap semangat untuk berburu takjil di Masjid Pekojan.
“Saya tertarik dengan menunya, dan berkah gitu aja,” kata pria asal pulau sebrang tersebut.
Biasanya, para pengurus masjid mulai memasak menu takjil bubur India ini, dari sejak habis Sholat Dhuhur atau sekira pukul 13:00 Wib.
“Bahan pokoknya standar, beras, kelapa, garam. Cuman kalau sini yang menjadi beda bumbu rempah-rempahnya,” jelas marbot masjid Ahmad Fasrin (53), saat di sela-sela menyiapkan takjil.
Sejauh ini, bahan rempah yang menjadi bahan tambahanya yakni ada daun salam, sereh, jahe, daun pandan dan beberapa bahan lainnya.
Tonton juga: VIDEO Kronologi Rahmat Tega Bunuh Temannya Usai Minum Miras Bareng
Menurut sejarahnya, bubur ini memang berasal dari resep orang India yang tinggal di daerah tersebut.
“Setiap hari itu bikin untuk masjid sekira 200 an, namun sebenere lebih karena masyarakat juga ada yang ikut datang meminta bubur tersebut,” ungkapnya rutinitas pembuatan bubur India sejak dirinya menjadi marbot Masjid Pekojan sejak 10 tahun lamanya.
Tidak hanya bubur India, dirinya juga menyiapkan beraneka buah-buahan seperti kurma dan semangka.
Minumannya, juga tersedia dari mulai air putih, teh hingga ada juga susu. Selain itu, juga ada tambahan lauk seperti gule, sayur asem dan lainnya.
“Bahan tersebut semua dari donatur, sekali masak biasanya berasnya sampai 20 kilogram,” ujarnya. (Kamal-01)