Rembang, Jatengnews.id – Untuk memberikan rasa aman dari gangguan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kesehatan mengecek kandungan makanan dan minuman. Sampel diambil di sejumlah tempat yang menjadi sentra jual beli selama Ramadan, belum lama ini.
Petugas dari Dinas Kesehatan diterjunkan ke 14 kecamatan, untuk membeli sejumlah makanan dan minuman pedagang kemudian dicek kandungannya. Beberapa makanan yang dibeli sebagai sampel yaitu empek-empek, bakso, oseng-oseng, bubur, sambel teri, kerupuk, siomay, sosis, berbagai varian es, dan lainnya.
Baca juga : Nikmatnya Kepel Menu Takjil Favorit Khas Klaten
Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Rembang, Soesi Haryanti, di sela- sela kegiatan mengatakan, pemeriksaan produk takjil pada kampung Ramadan dan sentra kuliner lainnya itu, untuk mencegah hal- hal yang tidak diinginkan.
Sebab, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan pada 2023, tercatat sebanyak 120 kejadian. Kasus keracunan menimpa 5.798 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 16 orang.
“Petugas mengambil 24 sampel makan atau minuman dengan betbagai parameter. Ada produk pangan yang parameternya kita lakukan lab formalin, borax, rhodamin, dan metanil yellow, ” terangnya.
Soesi mengatakan, jika hasil pemeriksaan ditemukan produk yang mengandung zat berbahaya, maka pihaknya akan menelusuri ke penjualnya. Diharapan, pedagang tidak menggunakan zat berbahaya itu lagi.
“Dari kampung Ramadan di jalan dr Soetomo dan di Desa Tasikagung, uji 24 sampel hasilnya tidak ada temuan. Dari sampel yang diuji memenuhi syarat semua, ” ungkapnya.
Soesi mengimbau kepada masyarakat agar saat membeli makanan atau minuman, bisa mengecek kondisi fisiknya terlebih dulu. Jangan sampai berjamur, hingga hindari makanan yang ada helai rambut.
Baca juga : Info Wong Karanganyar Bagi Takjil
“Harapannya masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih produk pangan, ” tandasnya. (03)