Jakarta, Jatengnews.id – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi penyebab atas kekalahan Ganjar-Mahfud.
Selain itu pihaknya juga membantah bahwa kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diakibatkan kurangnya dukungan yang diberikan oleh PDIP.
Baca juga : Ganjar-Mahfud Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK
Hasto mengklaim PDIP begitu solid dalam memberikan dukungan untuk Ganjar-Mahfud.
Namun, upaya PDIP tersebut justru terhalang oleh dugaan penyalahgunaan kekuasaan Jokowi untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.
“Mesin partai sangat solid sampai diintimidasi, kalau kita di intimidasi. Kan kita ini berhadapan dengan abuse of power dari Presiden Jokowi yang semua aspek dikerahkan. Bansosnya, instrumen hukumnya, hasilnya sudah disetting terlebih dahulu seperti zaman Orde Baru, anggarannya ada automatic adjusment, itu kami hadapim” kata Hasto dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Jumat (22/03/2024).
Hasto kemudian membandingkan hasil pemilihan presiden di dapil luar negeri tanpa adanya pembagian bansos. Disebutnya Ganjar-Mahfud mendapatkan kemenangan.
“Apakah kita akan biarkan ini? Di depan mata lalu hanya diserang kuat atau mau tidak menerima kekalahan? Lalu tidak mau move on, kami berhenti. Kami berjuang dengan penuh keyakinan karena suara rakyat itu bisa dimanipulasi,” katanya.
Hasto lantas menyebut bagi yang merasa menang pada Pilpres 2024, dikatakannya hanya kemenangan kemenangan sementara.
Baca juga : Bertemu di Surakarta, Yoyok Sukawi Berikan Selamat Gibran
“Bagi yang merasa menang memanipulasi itu adalah kemenangan sementara. Jadi mereka tentu saja yang berjuang kebenaran, kalau mimpi pun mimpi perjuangan. Bagi mereka yang menyalahgunakan kekuasaan, mimpinya itu mimpi hukuman,” katanya. (03)
