Semarang, Jatengnews.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho nyatakan, banjir di Demak hari ini situasinya semakin parah.
“Banjir semakin tinggi dan semakin meluas sekarang 12 dan hampir 13 kecamatan. Kemarin itu masih 11 kecamatan sekarang desanya ada 90,” terangnya Rabu (20/3/2024) usai mengikuti rapat di kantor Gubernur Jateng bersama Sekda Jateng dan Komisi VIII DPR RI.
Baca juga: Imbas Banjir KPP Pratama Demak Buka Layanan Darurat
Sehingga saat ini, jumlah warga terdampak pun semakin meningkat dibandingkan data terkahir. “Data terkahir warga terdampak itu 97 ribu jiwa berapa gitu sekarang sudah lebih. Terus untuk pengungsinya itu 25 ribu an, ada yang di Kudus dan di Demak,” sebutnya jumlah warga terdampak banjir.
Pasalnya, banjir ini menjadi semakin parah karena tanggul yang jebul belum juga dilakukan penutupan sehingga titiknya menjadi semakin luas.
“Saat ini jalur Pantura (Pantai Utara) masih lumpuh karena tanggul belum tertutup. Kecamatan paling parah, Karangannyar ketinggian hampir 2-3 meter semuanya mengungsi,” jelasnya.
Sementara, untuk bantuan seperti dapur umum ia menyebutkan, wilayah dibantu dari berbagai pihak seperti, Dinas Sosial, PMI, BPBD Jateng, Baznas dan lainnya.
“Jadi semua orang atau lembaga yang memang memiliki peran, mengambil perannya. Semoga warga kami bisa menerima hal yang seperti itu,” ucapnya.
Sejauh ini, BPBD Demak bersama pihak terkait selalu mengupayakan bagaimana masyarakat khususnya yang mengungsi bisa menerima kebutuhan makan sahur dan berbuka puasa.
Baca juga: Pantura Darurat Banjir, PLN Jateng dan DIY Fokus Amankan Suplai Listrik Warga
Dirinya juga menganjurkan kepada Kepala Desa untuk menggunakan anggaran APBD Desanya untuk penanganan bencana di tingkat desanya. “Itu aturannya sudah ada, sejak tahunb2016. Kami harap semua bisa mengambil peran dalam bencana kali ini,” katanya.
Saat ditanya korban meninggal dunia, dirinya mengatakan tidak ada. (Kamal-02)