Blora, Jatengnews.id – Perjuangan Samin Surosentiko sudah memasuki 117 tahun. Mengusung tema “Lelaku Jejeke Adil”, peringatan perjuangan Samin dimeriahkan dengan kirab obor dan brokohan.
Pengikut Samin Surosentiko (Sedulur Sikep) berjalan kaki membawa obor sejauh kurang lebih satu kilometer, dari SD Negeri Kediren sampai Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko, Ploso Kediren, lokasi puncak peringatan belum lama ini. Para peserta kirab juga membawa hasil pertanian dari Sedulur Sikep.
Baca juga : Tips Penuhi Asupan Cairan Selama Puasa di Bulan Ramadan
Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan, pemkab dan semua jajaran berkomitmen akan terus mendukung segala bentuk kegiatan budaya. Termasuk, melestarikan nilai-nilai ajaran perjuangan para leluhur, utamanya Samin Surosentiko.
Ditambahkan, event peringatan perjuangan Samin akan terus menjadi agenda tahunan, agar bisa lebih dikenal bukan hanya di Indonesia, bahkan bisa mendunia.
Bupati berharap agar ajaran Samin Surosentiko bisa diajarkan di bangku sekolah. Apalagi, ajaran Samin telah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
“Saya juga mendorong ajaran-ajaran Samin ini bisa ditulis. Kalau dibukukan akan memperkaya khasanah anak didik kita. Anak sekolah biar tahu. Sebagai muatan lokal biar bisa kita lestarikan ajaran Samin Surosentiko,” ucap Arief dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Senin (18/03/2024).
Dia menyampaikan, pendirian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang berada di Randublatung, mengabadikan nama Samin Surosentiko. Hal itu sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan tokoh Blora tersebut.
Baca juga : Panganan Jemunak dan Filosofi Nikmatnya Berpuasa Ramadan dari Magelang
“Rumah Sakit Randublatung yang baru kami resmikan beberapa waktu lalu, kami putuskan dinamakan RSUD Samin Surosentiko. Itu semua dalam rangka mengenang perjuangan beliau, dan Randublatung ini kan merupakan tanah kelahirannya. Semoga ini semua menginspirasi,” tandas Arief. (03)