31 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

Longsor di Desa Gadon dan Panolan, BBWS Bengawan Solo Diminta Segera Lakukan Perbaikan

Blora, Jatengnews.id – Bupati Blora Arief Rohman meminta jajaran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, memperbaiki dua titik longsor di bantaran Sungai Bengawan Solo. Yakni, di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, dan di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, yang longsor pada Selasa (12/3/2024).

Hal itu disampaikan bupati, didampingi Kepala DPUPR Samgautama, dan Kepala Pelaksana BPBD Mulyowati, saat meninjau lokasi tanah longsor, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut, dia langsung berkomunikasi dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, melalui panggilan telepon.

Baca juga : Kronologi Masruri Hanyut di Sungai Gung Tegal Saat Hendak Bantu Evakuasi Mertuanya

Menurutnya, longsor yang terjadi di Desa Gadon mengakibatkan akses jalan kabupaten ruas Ngloram-Gadon ditutup total, sampai ada perbaikan dari Bengawan Solo.Diakui, kondisi longsor di Gadon cukup parah, sehingga mengakibatkan jalan Ngloram-Gadon nyaris putus.

“Sementara, jalan harus ditutup untuk keselamatan dan tidak mengakibatkan longsor susulan. Rigid beton jalan sudah nggandul (menggantung), lantaran tanah dibawahnya amblas. Tadi, saya sudah video call dengan kepala BBWS untuk meminta bantuan perbaikan. Tahun 2021 lalu, jalan ini sudah dilakukan pemasangan bronjong kawat, namun tetap terjadi longsor,” beber Arief dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.

Mengingat kondisi tersebut, bupati meminta bantuan Kementerian PUPR, untuk segera menangani longsoran di Desa Gadon. Demikian juga Kepala BBWS Bengawan Solo, yang diminta segera melakukan penanganan.

Bupati Arief juga meninjau lokasi longsor di Dukuh Kenongogong, Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, akibat tergerus arus Sungai Bengawan Solo. Kondisi longsoran mengakibatkan jalan lingkar desa yang berada di tepi sungai Bengawan Solo amblas, bahkan longsor mendekati rumah warga.

Kedalaman longsoran mencapai delapan meter, dan dikhawatirkan akan meluas jika tidak segera ditangani.

“Kami akan segera membuat surat. Kami minta DPUPR dan BPBD untuk menyiapkan dokumennya. Nanti diajukan ke Kementerian PUPR dan BNPB. Dua-duanya kita masuki (kirimi surat). Mana yang cepat nanti segera ditindaklanjuti. Ini harus segera, karena mendekati pemukiman warga,” tegas Arief.

Permintaan bupati mendapat tanggapan dari Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan (PPK OP) IV BBWS Bengawan Solo, Yosi. Dia mengatakan, untuk penanganan darurat pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Bidang SDA PUPR Blora.

“Kemungkinan nanti akan dipasang cerucuk terlebih dahulu agar tidak ada longsor susulan, dan menjaga kestabilan tanah,” jelas Yosi.

Kepala Dinas PUPR Blora, Samgautama Karnajaya mengatakan, pihaknya tidak memiliki anggaran perbaikan longsor di dua lokasi itu. Kendati begitu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, untuk langkah ke depannya dalam penanganan longsoran tersebut.

Baca juga : Jadi Wahana Dadakan, Warga Bermain Air Banjir Jalan Kaligawe

“Kami menunggu jawaban dari kepala balai yang sudah ditelepon bupati. Kami akan melakukan mitigasi secepatnya dengan menggunakan cerucuk, untuk menopang jalan agar tidak jatuh ke sungai. Begitu juga yang di Panolan akan ditangani dengan glugu terlebih dahulu, agar tidak meluas ke rumah warga,” jelas Samgautama. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN