Beranda Headline Kopi Arab Jadi Tradisi Menu Buka Puasa Sejak Ratusan Tahun di Masjid...

Kopi Arab Jadi Tradisi Menu Buka Puasa Sejak Ratusan Tahun di Masjid Layur Semarang

Kopi arab atau kopi rempah-rempah di Masjid Menara Kampung Melayu Kota Semarang. (Foto: Kamal)

Semarang, JatengNews.id – Bagi masyarakat kampung Melayu Kota Semarang, kopi arab atau kopi rempah-rempah bukan menjadi hal yang baru bagi mereka.

Kopi Arab ini menjadi menu andalan pada saat berbuka puasa di Masjid Layur atau yang akrab dikenal sebagai Masjid Menara Kota Semarang.

Pada Hari pertama puasa, Selasa (12/3/2024) sore, terlihat para kaum pria berbondong-bondong mengunjungi masjid tersebut dari mulai anak-anak hingga orang tua.

Mulanya, mereka mengikuti kajian yang diselenggarakan masjid untuk mengisi waktu sambil ngabuburit atau menunggu waktu buka puasa.

Baca juga: Bahaya Remaja Perempuan Jangan Hamil Kalau Masih Merokok dan Minum Alkohol

Saat kajian usai, mereka berkumpul di aula masjid dan bersiap menyantap takjil dari mulai buah-buahan seperti kurma serta semangka.

Suasana buka puasa dengan Kopi Arab atau kopi rempah-rempah di Masjid Menara Kampung Melayu Kota Semarang. (Foto: Kamal)

Terlihat, nasi bungkus juga berjajar rapi telah disiapkan untuk dirahapi bersama-sama.

Uniknya, beberapa diantara mereka bukannya memakan buah atau minum es biar seger setelah seharian puasa. Namun malah meminum kopi , yang telah dituang pada gelas yang disiapkan oleh pengurus masjid.

“Ya mereka minum kopi arab (remapah-rempah),” ucap tokoh masyarakat setempat, Hamid (60) saat ditemui Jatengnews.id.

Menurutnya, kenapa disebut sebagai kopi rempah-rempah karena bahannya yang terdiri dari rempah-rempah.

“Dari kayu manis, jinten terus sereh, kapulogo dan bisa ditambah gula pasir. Kalau kopinya kopi pada umumnya,” terang Hamid soal komposisi kopi rempah-rempah.

Sementara, alasan ada yang menyebut kopi arab, konon katanyaa kopi ini merupakan racikan dari bangsa Arab yang datang ke Kota Semarang.

“Karena disini dari komunitas arab (kampung yang banyak dihuni orang keturunan bangsa Arab). Konsumsinya kopi jahe khusus orang Arab,” imbuhnya.

Baca juga: Selama Ramadhan, Kafe Karaoke di Rembang Wajib Tutup

Pasalnya, kopi ini sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan bahkan sebelum masjid Menara berdiri.

Sedikit sejarah Masjid Menara, masjid ini berdiri sejak 1802 tepatnya pada bulan Ramadhan.

“Biasanya bikin sekitar 40 hingga 50 gelas. Kalau dulu bisa sampai 100, sekarang berkurang,” ujarnya porsi kopi yang dibuat setiap harinya.

Bagi masyarakat yang ingin menikmati kopi ini, bisa datang sebelum magrib pada bulan Ramadhan ke Masjid Menara yang ada di Kampung Melayu Kota Semarang. (Kamal-01)

Exit mobile version