Semarang, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong agar Ramadan menjadi momen untuk memperkuat toleransi bagi warga. Hal itu disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya saat menghadiri acara Kirab Budaya Menyambut Bulan Suci Ramadan di Taman Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Jumat (8/3/2024).
Mbak Ita mengingatkan kepada masyarakat untuk saling menghormati, terutama perbedaan menentukan hari pertama puasa di bulan Ramadan. Perbedaan itu menurut dia tidak masalah, karena tujuannya untuk beribadah.
Baca juga : Kalah dari Bali United, PSIS Semarang Turun Klasemen
“Mungkin ada perbedaan dimulainya bulan Ramadan, tapi ini semuanya adalah sama nawaitu (niat) beribadah,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Mbak Ita juga berpesan kepada semua pihak untuk bisa menjaga kedamaian dan ketentraman di bulan Ramadan. Dirinya berharap dengan kolaborasi yang sudah dilakukan selama ini, bisa menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang memicu kegaduhan.
“Semoga Ramadan ini bisa diberi kelancaran dan dengan semangat ibadah, insya-Allah Ramadan akan lancar dan kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H dengan gembira,” terangnya.
Lebih lanjut, Mbak Ita mengapresiasi pelaksanaan Kirab Budaya yang diinisiasi oleh Forkopimcam Genuk. Kegiatan menyambut bulan Ramadan ini berlangsung meriah dan menghibur. Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut agar budaya dan kearifan lokal warga Kota Semarang, khususnya di Kecamatan Genuk bisa terus terjaga.
Sementara itu, Camat Genuk, Suroto memastikan setiap tahun bakal rutin menggelar kegiatan serupa. Hal ini agar apa yang menjadi tujuan dan kebutuhan masyarakat khususnya terkait kebudayaan bisa terus berlanjut.
Dirinya menjelaskan, jika Kirab Budaya Menyambut Ramadan ini melibatkan pelajar di Kecamatan Genuk dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan ini pun disambut antusias oleh masyarakat dan dihadiri oleh ribuan warga.
Baca juga : BPBD Kota Semarang Ungkap Berbagai Langkah Penanganan Banjir
“Dengan dilakukannya kegiatan ini, harapannya masyarakat bisa guyub, rukun dalam menyambut Ramadan. Kemudian toleransi antarumat beragama juga terjaga, sehingga masyarakat yang menjalankan puasa di bulan suci ini bisa lebih nyaman dan aman,” imbuhnya. (03)