27 C
Semarang
, 22 November 2024
spot_img

Masa Senja Warak Ngendok di Momen Dugderan Kota Semarang

Semarang, JatengNews.id – Memasuki masa senja Warak Ngendok dalam acara adat budaya Dugderan di Alon-Alon Semarang depan masjid Kauman Kota Semarang.

Dugderan sendiri telah menjadi tradisi di Kota Semarang yang sudah ada sejak tahun 1881. Sejarahnya, dugderan menjadi bentuk perayaan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Sementara, salah satu ikon dalam Dugderan sendiri yakni hewan mitologi Warak Ngendok.

Menurut ceritanya, Warak Ngendok merupakan sosok berupa binatang kepala naga (representasi Tionghoa), badan bentuk unta (representasi Arab) dan kaki kambing (representasi Jawa).

Baca juga: Sedot Animo Masyarakat Becik-KU Inovasi Dosen dan Mahasiswa Udinus Hadir di Dugderan

Beratnya, untuk menjumpai siapa yang menjual miniatur Warak Ngendok ini, saat ini sangat susah bahkan hanya satu stand penjual saja yang menjualnya.

“Cuma saya yang jual (Warak Ngendok). Jual ini sudah dari lima tahun lalu,” ucap penjual miniatur Warak Ngendok Muyarafah saat ditemui Jatengnews.id Kamis (7/2/2024).

Lokasinya, berada di utara Alon-Alon Semarang berjajar diantara ratusan stand yang berjajar meramaikan nuansa Dugderan.

Mulanya, stand ini cukup sulit dicari karena beberapa masyarakat yang ditanya tidak mengetahui dimana yang menjual, hingga ada yang tidak tau apa itu Warak Ngendok.

Syukurnya, moniatur Warak ngendok ini masih diproduksi oleh orang Semarang sendiri yang berasal dari daerah Genuk.

“Ini kebetulan teman saya yang buat, orang Genuk. Ada yang besar, medium sama kecil gini,” ujarnya.

Saat ini, miniatur Warak Ngendok dihargai dari Rp 200 ribu hingga yang paling kecil Rp 40 ribu.

“Dulunya ada banyak, sekarang cuma saya,” imbunnya mengenai penjual warak ngendok pada Dugderan dahulu.

Menurutnya, Warak ngedok ini hanya muncul di moment Dugderan saja sebagai ikonnya.

Buktinya, pada puncak perayaan Dugderan pada Sabtu (9/3/2024) mendatang miniatur besar Warak Ngendok bakal dihadirkan dalam upacara adat perayaan Dugderan.

“Tanggal 9 besok, Warak Ngendok pun akan dihadirkan dari pemerintah,” ucap Ketua Dugderan 2024, Koirul Ikhsan.

Pada perayaan Dugderan yang telah berlangsung sejak tanggal 28 Februari 2024 lalu ini, memang dikatakan konsepnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Tangani Persoalan Balap Liar, Dishub Intens Koordinasi dengan Polrestabes Semarang

“Perbedaan ini tidak begitu kita mempertentangkan tetapi perbedaan ini kita ambil hikmahnya,” imbuhnya.

Biasnya, pada momentum Dugderan selalu ada wahana permainan yang menjadi magnet tambahan untuk menarik masyarakat maupun wisatawan yang hadir.

Namun pada perayaan Dugderan tahun ini, wahana permainan tersebut ditiadakan. “Dengan tidak adanya wahana permainan kami siasati dengan adanya permainan anak-anak. Alhamdulillah rame terus, anak-anak juga banyak. Antusiasme warga Searang dengan adanya Dugderan 2024 ini sangat semarak sekali,” tandasnya. (Kamal-01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN