Semarang, JatengNews.id – Buntut mencuatnya nama mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dilaporkan KPK, puluhan massa gruduk Kantor Bank Jateng.
Massa gruduk kantor Bank Jateng guna menyuarakan suaranya tepatnya di halaman kantor, Rabu (6/3/2024) kemarin.
Terlapor, tidak hanya Ganjar namun juga mantan Direktur Bank Jateng berinisial S juga ikut terseret dalam pelaporan di KPK.
Masa aksi yang juga nasabah bank, Didik Arief menilai, Bank Jateng terlalu mudah dicampuri urusan pejabat hingga politisi.
Baca juga: 9 Tuntutan Pendemo di Kantor Bank Jateng Pusat
“Saya bangga dan cinta dengan Bank Jateng. Tapi kenapa Bank Jateng yang jadi kebanggaan warga justru diobok-obok pejabat,” paparnya usai melakukan orasi dalam demo di Jalan Pemuda Kota Semarang.
Penilaian tersebut, berangkat dari laporan dari Indonesia Police Wacth (IPW) ke KPK atas dugaan korupsi.
“Berapa CSR yang digelontorkan ke pejabat? CSR yang tak kita ketahuu? Dan hanya dinikmati pejabat untuk politik,” paparnya.
Tambahnya, permasalahan ini bakal terus ia kejar hingga ke ranah hukum. Bahkan, pihaknya juga mengancam bakal menggalang aksi yang lebih besar jika tuntutannya tidak di gubris.
“Maksa mantan Direktur Bank Jateng kongkalikong sampai Rp 5 milliar. Harusnya ini bubarkan saja komisaris dan bersihkan yang tak becus. Kita akan laporan ke polisi dan mengepung semua cabang Bank Jateng,” tuntutnya hingga temuannya sehingga mendorong munculnya demo.
Sedang, Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi menyatakan, instansinya telah berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat luas.
Baca juga: Bank Jateng Didemo, Ada Dugaan Kasus Korupsi Masuk Pejabat dan Mantan Dirut
“Secara umim Bank Jateng sudah berikan kontribusi cukup banyak ke Pemda. Ada Rp 21 triliun yang diberikan ke Pemda. Kita sudah banyak kerjasama dengan Bumdes, kita kerjasama lewat CSR,” ujar Herry kepada awak media.
Dirinya juga menyatakan, bakal menindaklanjuti tuntutan yang dilontarkan oleh puluhan masaa aksi yang hadir di kantornya.
“Belum (pemanggilan jajarannya). Belum tahu (pemeriksaan di Bank Jateng). Suratnya belum masuk, kita tunggu dan hormati saja prosesnya,” papar saat ditanya soal pelaporan IPW ke KPK. (Kamal-01)