Surakarta, Jatengnews.id – Sekitar 1.400 orang mengikuti peringatan HUT ke-74 Satpol PP, HUT ke-105 Damkar, dan HUT ke-62 Satlinmas Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Surakarta belum lama ini.
Mereka melakukan pawai dari Jalan Slamet Riyadi di Stadion Sriwedari, sampai Balai Kota Surakarta, dengan jarak sekitar 2,6 kilometer. Sebagian besar peserta memperlihatkan kesenian atau kearifan lokal daerah masing-masing.
Baca juga : Curug Pletuk dan Surga Fotografi di Pelukan Alam Pesangkalan Banjarnegara
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Jateng Retno Fajar Astuti menyampaikan, pihaknya mengadakan Pawai Praja, dengan peserta anggota Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar dari 35 kota dan kabupaten. Dalam pawai, mereka menunjukkan sejumlah kesenian lokal daerah asalnya.
“Atraksinya pun disesuaikan dengan kabupaten dan kota. Misalnya, dari Kabupaten Tegal menampilkan (kostum) Teh Poci yang merupakan kearifan lokal, Pekalongan membawa batik, dan lainnya. Semua itu adalah dalam rangka kebanggaan mereka dengan event ini, mereka mencurahkan dengan penuh energik,” kata Retno, dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Kamis (07/03/2024).
Menurutnya, total peserta pawai sesuai surat edaran minimal 30 orang setiap daerah. Namun hasilnya, dari pantauannya di lapangan, jumlah peserta lebih banyak dari surat edaran.
“Tadi lebih dari 30 orang per daerah yang tampil. Total sekitar 1.400 orang yang mengikuti event ini,” beber Retno.
Apa yang ditampilkan para peserta pawai nantinya akan dinilai. Kemudian, akan diberikan penghargaan untuk peserta pawai yang mendapat nilai baguss saat upacara HUT ke-74 Satpol PP, HUT ke-105 Damkar dan HUT ke-62 Satlinmas Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Stadion Sriwedari Surakarta, Kamis (6/3/2024).
“Kita ingin menunjukkan bahwa Satpol PP adalah institusi yang ramah pada masyarakat. Kita bersikap humanis sebagai penegak perda,” ujarnya.
Peserta pawai asal Satpol PP Kabupaten Cilacap, Supriyatno mengapresiasi kegiatan itu yang berjalan sangat ramai. Dia dan tim pun menampilkan gelar budaya kesenian lokal dari Cilacap.
Baca juga : KPU Jateng Dinyatakan Tidak Salah, Atas Tudingan Timnas Amin
“Seperti inilah yang harus setiap tahun diadakan, berupa gelar budaya. Jadi kita ada seninya. Kita tidak hanya jaga-jaga saja, kita siap-siap saja, upacara, (tapi) kita ada keseniannya,” ujarnya. (03)