Jakarta, Jatengnews.id – Sebagian besar penderita penyakit jantung koroner pada awalnya tidak bergejala. Hal ini menyebabkan kondisi tersebut kerap disebut sebagai “silent killer”, dimana pada awalnya tidak menunjukkan gejala bermakna, namun ternyata bisa mengancam nyawa secara tiba-tiba dan berujung pada kematian.
Menurut dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K) Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, Jakarta, ada beberapa masalah pasca pemasangan ring jantung yang dapat muncul, seperti penggumpalan darah dalam stent (jangka pendek) hingga muncul plak dalam stent yang menyebabkan penyempitan.
Baca juga : VIDEO Polrestabes Semarang Ungkap Kasus Pembacokan di Jalan Kartini
“Keadaan tersebut dapat saja terjadi. Selain karena kondisi pembuluh darah yang sudah kurang baik atau faktor risiko yang tidak terkontrol, sumbatan ulang pada ring jantung dapat disebabkan karena prosedur pemasangan ring yang kurang tepat, misalnya karena ring dikembangkan kurang optimal,” kata dr. Adrianus dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Selasa (05/03/2024).
Akibat otot kurang oksigen, seringkali beberapa gejala berulang yang terjadi adalah rasa nyeri dengan tipe yang sama, seperti dada terasa ditindih, panas, hingga sesak. Rasa sakit yang dirasakan tersebut juga bisa berlangsung kurang lebih 10 menit.
Bahkan yang lebih parah lagi, karena saraf jantung berkaitan juga dengan beberapa saraf lain, nyeri alih seringkali dapat terjadi seperti bahu, punggung, rahang, hingga tangan.
Nyatanya, risiko sumbatan ulang setelah pemasangan ring dapat dicegah dan diminimalisir. Dengan kemajuan teknologi di bidang kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology menerapkan prosedur intervensi dengan bantuan alat IVUS (Intravascular Ultrasound).
Alat ini menerapkan prinsip ultrasonografi untuk melihat kondisi di dalam pembuluh darah secara lebih akurat, di mana alat ini menjadi “guiding” dokter spesialis jantung dan pembuluh saat melakukan intervensi.
IVUS dapat memberikan gambaran detail pembuluh darah koroner mulai dari ukuran pembuluh darah, besar dan jenis sumbatan, hingga kondisi ring yang terpasang apakah sudah terpasang optimal atau belum.
Dengan bantuan alat ini, diharapkan tindakan pemasangan ring menjadi lebih akurat dan menghindari terjadinya komplikasi.
Baca juga : Kelezatan Otentik, Tengkleng Kambing Pak Manto Jadi Favorit Wisatawan
“Kemajuan teknologi memungkinkan para dokter untuk melakukan tindakan lebih akurat demi mencapai hasil yang lebih baik hingga menghindari berbagai komplikasi dan mengurangi angka kematian. Penggunaan IVUS dalam prosedur pemasangan ring sendiri terbukti secara klinis memberikan hasil yang optimal dan mencegah komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang” pungkas dr. Adrianus. (03)