Semarang, Jatengnews.id – Isak tangis warnai pertemuan 120 siswa dan orang tua SMK Jateng akibat 4 bulan tidak ketemu şecara langşung.
Isak tangis warnai pertemuan 120 siswa dan orang tua SMK Jateng selama 4 bulan tidak ketemu lantaran melakukan pendidikan.
Isak tangis warnai pertemuan 120 siswa dan orang tua SMK Jateng terlihat saat upacara penutupan Pelatihan Basar Kepemimpinan Angkatan X SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, Jumat (10/11/2023).
Sekitar 120 siswa SMK Jateng kelas X akhirnya dapat melepas rindu dengan orang tuanya setelah kurang lebih empat bulan tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi, Selain tangis yang menghias, sebagian beşar siswa bersimpuh di kaki, dan memeluk erat orang tua atau anggota keluarga.
Yani Indra Safitri. salah satü orang tua siswa SMK Jateng menceritakan. tak kuasa melepas rindu dengan putranya, Setelah rindunya tertahan selama empat bulan. Sebelumnya. rindu ke putranya hanya terobati sementara dengan memandangi foto dan video yang dikirimkan oleh wali kalas anaknya.
‘’Empat bulan tak bertemu. luar biasa sekali akhirnya bisa melepas rindu hari ini.” tutur Yani asal Ambarawa, Kabupaten Semarang, di lokasi.
Kini setelah beberapa bulan tidak bertemu, ia menilai anaknya terlihat lebih mandiri, Tidak seperti dulu saat sebelum maşuk SMK Jateng. Anaknya dulu lebih manja kalau di rumah. “Dulu kalau di rumah, manja. Sekarang setelah di sini disiplin. Müdah-mudah ke depannya lebih disiplin dan sukses,’’kata dia.
Orang tua lainnya Cecep Toni mengatakan, akhirnya kini bisa bertemu dengan anaknya setelah empat bulan tak bertemu. Dulu, saat kangen, ia hanya bisa berdoa.
“Sekarang bisa bertemu. Yang jelas sekarang, lebih mandiri. Mungkin nanti kalau ketemu lebih lama akan lebih paham lagi dengan perubahan pada anak.” kata pria yang merasa terbantu lantaran anaknya bisa diterima di SMK Jateng tersebut.
Salah satu siswa SMK Jateng Anggit Hanggraito mengatakan, selama kurang lebih empat bulan. ia bersama ratusan siswa lainnya mendapatkan pelajaran berharga di sekolah, Di antaranya pelajaran baris berbaris, kedisiplinan, menghargai waktu, dan lain sebagainya.
“Sekarang mandiri dan bisa menghargai waktu.” tutur siswa asal Ambarawa Kabupaten Semarang yang berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena bisa bersekolah tanpa pungutan biaya sepeser pun.
Siswa lainnya, Muhammad Akbar Alifianto mengaku telah menahan rindu ke orang tua selama empat bulan, Kini, setelah bertemu rasanya sangat senang.
“Kalau selama ini (kalau rindu orang tua) berdoa agar orang tua diberi kesehatan dan dimudahkan hidupnva,- ujarnya,
Selama empat bulan di SMK Jateng, ia mendapatkan pelajaran banyak. Seperti halnya cara jadi pemimpin yang baik dan bagaimana bisa memimpin yang baik.
Kepala SMK Jateng Kampus Semarang Harda Sujatmiko mengatakan, dalam kegiatan ini, para siswa bisa dipertemukan dengan orang tuanwa masing-masing. Şebab mereka sudah empat bulan tidak bertemu. dan kini diberi ksesmpatan.
“Mereka akan pulang untuk beberapa waktu. Diberi kesempatan untuk pulang untuk mengobati rasa rindu kemudian datang lagi ke sini yang memang belum masanya libur,” ujarnya.
Demikian informasi, isak tangis warnai pertemuan 120 siswa dan orang tua SMK Jateng akibat 4 bulan tidak ketemu secara langsung. (01)